Rokok merupakan salah satu faktor risiko mayor penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) yang berperan terhadap epidemi kardiovaskuler selain hipertensi, hiperkolesterolemia, asupan sayur dan buah rendah, kurang aktivitas fisik, dan obesitas (kegemukan). Lebih dari tiga perempatnya hanya tiga faktor risiko yang bertanggung jawab, yaitu tembakau, hipertensi, dan hiperkolesterolemia atau kombinasi. ketiganya
Di seluruh dunia, tembakau (rokok) bertanggung jawab terhadap timbulnya penyakit jantung pada 5 juta (22 persen) kematian kardiovaskuler Sedangkan hipertensi atau penurunan tekanan darah tidak optimal menyumbang sekitar 7,1 juta (42 persen), hiperkolesterolemia 4,4 juta (18 persen) dan inaktivitas fisik 1,9 juta.
Tidak ada bukti bahwa filter pada rokok dapat menurunkan risiko tersebut. Perokok pasif juga mengalami peningkatan risiko sebanyak 20 sampai 30% menderita penyakit kardiovaskuler.
Patofisiologi menjelaskan mekanisme rokok dalam menyebabkan penyakit kardiovaskuler adalah rokok menimbulkan zat-zat oksidan yang menyebabkan disfungsi biosintesis nitric oksida dalam endotel sel pembuluh darah. Disfungsi nitric oksida ini menyebabkan endotel pembuluh darah mudah rusak. Rokok juga menurunkan kadar kolesterol HDL yang berfungsi kolesterol yang “baik”. Karbon monoksida dan nikotin yang terdapat dalam rokok merusak endotel yang kemudian meningkatkan kadar fibrinogen dan agregasi platelet sehingga menyebabkan terbentuknya plak, cikal bakal dari atherosklerosis. Atherosklerosis nantinya akan menyumbat pembuluh darah dan jika terjadi di pembuluh darah koroner akan menyebabkan penyakit jantung koroner,
Jadi apapun alasannya, rokok wajib dihindari
No comments:
Post a Comment