20 May 2009

Mengatasi Anak susah Makan

Anak susah makan membuat para orang tua pusing. Belum lagi timbul rasa khawatir terhadap tumbuh kembang si kecil menjadi terganggu karena kekurangan gizi. Hal ini menyebabkan banyak orang tua menjadi stres dan tidak sabar serta memarahi anaknya. Padahal kesabaran merupakan faktor yang penting dalam mengasuh anak. Berikut ini tips bagaimana mengatasi anak susah makan :

  • Cermati kebiasaan. Sejak dini cobalah membiasakan anak untuk ikut makan bersama keluarga mengelilingi meja makan. Ciptakan jadwal makan bersama sebagai momen yang hangat dan menyenangkan. Namun jika ternyata anak sulit menjaga sikap saat makan, jangan marah karena anak bakal trauma dan menolak makan. Upayakan suasana yang nyaman bagi anak sehingga mau menyantap makanannya.
  • Tertibkan jadwal makan. Jadwal makan anak umumnya terdiri dari tiga kali makan besar dan tiga kali selingan. Untuk balita dan anak pra sekolah bisa lebih sering lagi misalnya setiap 2 sampai 3 jam. Namun ingat jangan berlebihan, misalnya antara jam makan besar dan selingan /camilan jangan memberikan makanan apapun selain air putih. Hal ini akan membuat anak lapar dan mau menyantap makanan saat jam makan besar.
  • Variasikan menu. Pastikan untuk memasukkan satu atau dua unsur makanan sehat dan bergizi seperti sayuran, ikan dan telur. Jangan menyerah untuk mencoba menawarkan makanan bergizi yang tidak disukai anak. Ingat, anak perlu pembiasaan. Cermati juga menu yang disukai anak dan tawarkan variasi jenis maupun bentuknya agar anak tertarik dan tidak bosan. Misalnya jika anak anda bosan dengan wortel yang disup cobalah dengan mengkreasikan wortel menjadi bentuk lain. Siapa tahu si anak menjadi suka.
  • Alami dan seimbang. Usahakan membuat makanan yang tidak terlalu berbumbu atau dimasak berlebihan yang menyebabkan rasa alami dan nutrisinya banyak hilang. Bentuk makanan juga sesuaikan dengan si anak jangan sampai terlalu besar. Pastikan juga porsinya jangan terlalu besar.
  • Libatkan anak. Ajaklah anak berbelanja bahan makanan ke pasar atau swalayan. Saat berbelanja, orang tua dapat menguji kemampuan anak dalam mengambil keputusan misalnya “kamu pilih  pisang atau pepaya”. Selain itu jika keluarga suka berkebun, libatkan anak ikut menanam buah atau sayuran. Anak akan suka menyantap hasil jerih payahnya sendiri.
  • Jangan diimingi hadiah. Hindari menawarkan permen, kue, uang atau apa saja sebagai hadiah agar anak mau menghabiskan makanan. Ingat, pola makan akan dibawa seumur hidup. Jangan sesekali memasukkan unsur hadiah dalam mendidik pola makan anak dan hindari pemaksaan

Jika dengan segala upaya ternyata anak masih menolak menyantap makanan yang disuguhkan, jangan memaksa atau memberikan makanan lain. Tidak masalah anak tidak makan sampai jadwal makan atau camilan berikutnya, asal tidak lebih dari 2 – 3 jam.

No comments:

Post a Comment