20 May 2009

Mengajarkan Anak Menggunakan Toilet

Dd499 Sering kali kita dipusingkankan oleh balita kita yang kencing atau ngompol sembarangan.Sprai, kasus, bantal, guling atau sofa bisa berbau pesing akibat balita kita ngompol. Begitu pula saat balita buang air besar. Buang air di sembarang tempat semakin menyibukkan kita untuk membersihkannya.

Memakai diapers pada balita secara terus-menerus juga bukan merupakan solusi. Pemakaian diapers yang lama akan menyebabkan kulit si anak menjadi lecet atau teriritasi dan jelas akan menambah pengeluaran kita.

Solusi dari permasalahan di atas adalah dengan memberikan latihan buang air kecil  atau buang air besar  yang dikenal dengan istilah toilet training. Latihan ini sangat diperlukan agar anak dapat melakukan  buang air kecil  atau buang air besar  dengan benar dan bukan di sembarang tempat. Toilet training merupakan suatu keterampilan menjaga kebersihan diri sendiri yang sangat berguna sampai besar nanti.

Toilet training dipengaruhi oleh kebiasaan setempat. Di perkotaan, anak-anak usia 1 – 3 tahun sudah menggunakan pispot sebagai sarana pengenalan toilet training tetapi di pedesaan anak-anak masih diperkenankan untuk buang air kecil  atau buang air besar  di celana.

Jadi toilet training merupakan bagian dari pendidikan keluarga untuk membuat anak mandiri dan memiliki keterampilan penguasaan buang air. Kontrol tubuh terhadap buang air kecil  atau buang air besar  diperoleh anak pada usia 3 tahun. Di bawah usia 1 tahun, anak belum memiliki kontrol yang baik terhadap keinginan buang air kecil  atau buang air besar-nya.

Untuk melatih toilet training pada anak akan lebih mudah jika anak mulai menunjukkan kesiapan, antara lain :

  • Anak dapat menahan sementara keinginannya untuk buang air kecil  atau buang air besar. anak tidak mengompol 3 – 4 jam dalam sehari. Bisa dilihat dari pampers atau diapers anak masih kering setelah 3 – 4  jam dipasang.
  • Sudah tidak mengompol saat bangun tidur
  • Dapat mengikuti petunjuk sederhana dan memberi tahu jika celana atau diapers-nya kotor atau basah
  • Bisa menunjukkan ekspresi wajah, postur tubuh dan kata-kata yang menunjukkan keinginan buang air kecil  atau buang air besar  kepada orang lain
  • Mulai dapat membuka dan memasang celana dan pakaian sendiri
  • Dapat membersihkan atau menyiram bekas buang airnya
  • Tertarik pada kebiasaan orang yang lebih tua atau dewasa masuk ke toilet
  • Minta diajari menggunakan toilet

Saat anak anda sudah menunjukkan kesiapan toilet training, sebaiknya anda melatihnya sedini mungkin pada  usia pra sekolah. Jadi diperlukan konsistensi dalam urusan waktu dan perlakuan dari orang tua atau pengasuh anak.

No comments:

Post a Comment