Penanganan gangguan tidur dibagi menjadi 2 tahap yaitu :
Tanpa menggunakan obat-obatan (terapi non farmakologi) dan menggunakan obat-obatan (terapi farmakologi)
Terapi non farmakologi
Merupakan pilihan utama sebelum menggunakan obat-obatan karena penggunaan obat-obatan dapat memberikan efek ketergantungan. Ada pun cara yang dapat dilakukan antara lain
1. terapi relaksasi
Terapi ini ditujukan untuk mengurangi ketegangan atau stress yang dapat mengganggu tidur. Bisa dilakukan dengan tidak membawa pekerjaan kantor ke rumah, teknik pengaturan pernapasan, aromaterapi, peningkatan spiritual dan pengendalian emosi.
2. terapi tidur yang bersih,
Terapi ini ditujukan untuk menciptakan suasana tidur bersih dan nyaman. Dimulai dari kebersihan penderita diikuti kebersihan tempat tidur dan suasana kamar yang dibuat nyaman untuk tidur.
3. terapi pengaturan tidur,
Terapi ini ditujukan untuk mengatur waktu tidur perderita mengikuti irama sirkardian tidur normal penderita. Jadi penderita harus disiplin menjalankan waktu-waktu tidurnya
4. terapi psikologi/psikiatri
Terapi ini ditujukan untuk mengatasi gangguan jiwa atau stress berat yang menyebabkan penderita sulit tidur. Terapi ini dilakukan oleh tenaga ahli atau dokter psikiatri
5.Mengubah gaya hidup
Bisa dilakukan dengan berolah raga secara teratur, menghindari rokok dan alkohol, mengontrol berat badan dan meluangkan waktu untuk berekreasi ke tempat-tempat terbuka seperti pantai dan gunung.
Terapi farmakologi
Mengingat banyaknya efek samping yang ditimbulkan dari obat-obatan seperti ketergantungan, maka terapi ini hanya boleh dilakukan oleh dokter yang kompeten di bidangnya. Obat-obatan untuk penanganan gangguan tidur antara lain :
1. Golongan obat hipnotik
2, Golongan obat antidepresan
3. Terapi hormone melatonin dan agonis melatonin
4. Golongan obat antihistamin.
Ada terapi khusus untuk kasus-kasus gangguan tidur tertentu selain yang telah disebutkan di atas. Misalnya pada sleep apnea yang berat dapat dibantu dengan pemakaian masker oksigen (Continuous positive airway pressure) atau tindakan pembedahan jika disebabkan kelemahan otot atas pernapasan. Pada Restless Leg Syndrome kita harus mencari penyakit dasarnya untuk dapat memperoleh terapi yang adekuat.
No comments:
Post a Comment