05 October 2009

Penyakit Hipertensi Merusak Organ

images (3) Banyak organ-organ yang rusak dikarenakan tekanan darah yang tinggi (hipertensi). Kerusakan organ-organ dapat dicegah dengan mengobati penyakit hipertensinya hingga mencapai batas normal. Organ-organ tersebut antara lain :
1. Otak
Hipertensi yang tidak ditangani dapat menyebabkan perdarahan mikro (perdarahan yang tidak tampak) dan lesi (kerusakan pada otak) Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan stroke dengan segala akibatnya seperti perburukan fungsi kognitif, sensorik, motorik (mati rasa dan lumpuh) dan sebagainya.Untuk mendeteksinya biasa digunakan CT scan atau MRI.

2. Mata
Hipertensi yang berat dapat menyebabkan perdarahan pada pembuluh darah di sekitar retina yang lama kelamaan dapat menyebabkan penyakit retinopati yang menyebabkan kebutaan. Untuk mengetahui adanya retinopati hipertensif harus dilakukan funduskopi pada penderita hipertensi.

3. Jantung
Hipertensi akan menyebabkan peningkatan tekanan pada ventrikel kiri jantung. Untuk mengkompensasi hal tersebut, jantung melakukan remodeling pembesaran otot jantung ventrikel kiri sehingga terjadilah hipertropi ventrikel kiri.Akan tetapi hal tersebut menyebabkan ruang di ventrikel kiri berkurang sehingga pada akhirnya mengurangi volume darah yang dipompakan jantung ke seluruh tubuh sehingga mengganggu sirkulasi. Untuk mendeteksi adanya hipertropi ventrikel kiri bisa digunakan elektrokardiografi atau yang lebih canggih lagi ekokardiografi.

4. Ginjal
Hipertensi yang lama/berat dapat menyebabkan kerusakan ginjal sehingga fungsi ginjal menurun.Fungsi ginjal yang menurun menyebabkan darah yang disaring menjadi berkurang sehingga jumlah urin (air seni) yang dihasilkan menurun dan zat-zat yang seharusnya dibuang seperti urea menumpuk dalam darah/plasma sehingga lama kelamaan dapat meracuni tubuh.Kerusakan ginjal juga menyebabkan peningkatan albumin dalam urin sehingga dapat menyebabkan kekurangan albumin (albuminemia) yang dapat menyebabkan keluarnya cairan dari pembuluh darah ke jaringan dengan segala manifestasinya seperti ascites (busung air), edema tungkai dan lain-lain. Untuk itu pada pasien hipertensi harus diperiksa fungsi ginjal (serum creatinin, creatinin clearence,protein urin)dan albumin.

5. Pembuluh darah
hipertensi menyebabkan pembuluh darah terutama arteri menjadi kaku dan menambah parah hipertensinya. Untuk mendeteksi adanya gangguan di pembuluh darah, dapat digunakan ultrasonografi/ carvis doppler dan Ankle Brachial Index (ABI)

No comments:

Post a Comment