05 January 2014

Menghitung Denyut Jantung (Heart Rate) pada Elektrokardiografi (EKG)

Dengan elektrokardiografi (EKG), kita bisa menghitung denyut jantung (heart rate) berdasarkan kecepatan kertas saat mesin EKG merekam listrik jantung. kecepatan standar adalah 25 mm/detik. Jadi dalam satu menit kita akan dapatkan 25 mm kali 60 detik = 1500 mm/menit. Sehingga untuk mengetahui heart rate kita tinggal membagi saja 1500 dengan jarak siklus jantung dalam mm. jarak siklus jantung yang dimaksud ini adalah jarak dari satu siklus ke siklus berikutnya. Atau mudahnya jarak depolarisasi atrium dengan depolarisasi atrium berikutnya ( jarak gelombang P-P) atau jarak depolarisasi ventrikel dengan depolarisasi ventrikel berikutnya (jarak R-R).
karena pada kertas EKG terdapat kotak besar yang terdiri dari lima kotak kecil, maka kita juga bisa gunakan rumus 300 dibagi jarak P-P atau R-R. Angka 300 didapat dari 1500 dibagi 5 kotak kecil. Sehingga didapat rumus :
300 : jarak kotak besar P-P atau R-R
atau
1500 : jarak kotak kecil P-P atau R-R.
contoh :

Pada EKG strip ini tampak jarak antara P-P dan R-R yang sama, yaitu 3,2 kotak besar atau 16 kotak kecil. jadi heart rate yang didapat adalah 
300 : 3,2 = 93,75 ~ 90 kali/menit
atau 
1500 : 16 = 93,75 ~ 90 kali/menit.
untuk memudahkan kita dalam menentukan heart rate, ada baiknya menggunakan rumus 300 : kotak besar R-R oleh karena lebih cepat membaca dan menghitungnya.
contoh soal berapa heart rate pada EKG strip ini :
jawaban ada dibawahnya.

Apakah rumus diatas bisa diterapkan pada semua EKG? tidak. rumus di atas hanya berlaku untuk irama yang teratur. untuk irama yang tidak teratur, kita harus membuat lead II panjang dengan mode manual pada mesin EKG.
Mengapa harus lead II? dan berapa panjangnya?
karena lead II merupakan lead yang paling searah dengan arah konduksi listrik jantung sehingga gelombang P akan paling jelas terlihat. Panjang yang kita butuhkan lebih dari 30 kotak besar.
Pada prinsipnya menghitung heart rate harus dalam satu menit. Tapi kita tidak mungkin merekam EKG selama itu, akan sangat memboroskan kertas. jadi kita bisa bagi satu menit (60 detik) menjadi 6 detik kali 10. untuk membuat EKG 6 detik kita harus buat rekaman sepanjang 30 kotak besar. atau kalau satu menit dijadikan 12 detik kali 5, kita harus buat rekaman sepanjang 60 kotak besar
Catatan : satu kotak besar = 0,2 detik.
langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah gelombang R yang tercakup dalam 30 kotak besar tersebut kemudian dikalikan 10. Mudah bukan?
jadi rumusnya : jumlah R dalam 30 kotak besar x 10 = heart rate
contoh :
EKG strip pada pasien dengan irama sinus aritmia. Dalam 30 kotak besar, didapatkan jumlah R sebanyak 5. jadi heart ratenya 5 x 10 = 50 kali/menit.

sekian, semoga bermanfaat. terima kasih telah berkunjung!

jawaban 
1. 300 : 6 kotak besar R-R = 50 kali/menit (bradikardi)

4 comments:

  1. Selamat sore, mohon bantuannya, saya tadi baru selesai tes EKG untuk rekrutmen PLN, karna nerveous dan deg-degan, nila nya 115 permenit seharusnya yg normalkan 60-100, kira-kira itu salah satu indikator jantung saya tidak normal apa sudah di pastikan jantung saya tidak sehat? Mohon di jawab, karena saya kwatir sekali dengan hasil tes nya

    ReplyDelete
  2. Membantu menjawab mas, kalau itu masih normal dikarena ketika kita mervous dan deg degan itu memicu kerja jantung lebih jadi sudah sewajarnya detak jantung menjadi naik

    ReplyDelete
  3. pagi mas, saya ada tugas PKL nih, ekstraksi ciri menggunakan metode HOS dan HBF untuk klasifikasi aritmia, saya jurusan sistem informasi, jd ga ngerti tentang jurusan elektro. mohon penjelasannya mas untuk metode higher order statistic (HOS) dan Hermite Basis Functions (HBF) . saya ga ngerti di metode nya mas. mhon bantuannya ya mas please.. :(

    ReplyDelete
  4. Betul banget ada beberapa penyakit yang bisa kita lihat melalui ECG salah satunya aritmia, ini sumbernya dari mana yah mas

    ReplyDelete