09 January 2011

Diet Sayur dan Buah dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2

images (10) Pada peneltian diabetes di Universitas Leicester, Inggris dengan tujuan untuk meneliti efek independen dari asupan buah dan sayuran pada kejadian diabetes tipe 2. Penelitian ini menggunakan rancangan sistematik review dan meta-analisis. Adapun sumber data diambil dari MEDLINE, Embase, CINAHL, British Nursing Index (BNI), dan perpustakaan Cochrane dengan kata kunci pada diabetes, pra diabetes, buah, dan sayuran. Pendapat para ahli dikumpulkan dan daftar referensi dari artikel yang relevan diperiksa.

Studi yang dipilh adalah studi kohort prospektif dengan pengukuran independen pada konsumsi buah-buahan, sayuran, atau buah dan sayuran serta data tentang kejadian diabetes tipe 2.

Hasil dari penelitan ini dari enam studi memenuhi kriteria inklusi; empat dari studi tersebut memberikan informasi yang terpisah tentang konsumsi sayuran berdaun hijau. Data menunjukkan bahwa konsumsi sebagian besar sayuran berdaun hijau dikaitkan dengan 14% (rasio hazard 0,86, 95% confidence interval 0,77-0,97) pengurangan risiko diabetes tipe 2 (P = 0,01). Data juga menunjukkan tidak ada manfaat yang signifikan meningkatkan konsumsi sayuran, buah, atau buah-buahan atau kombinasi sayuran.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa meningkatkan asupan harian sayuran berdaun hijau secara bermakna dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan dapat meningkatkan asupan serat yang mana jumlah serat yang disarankan setiap harinya adalah 20-35 gram pada penderita diabetes.

Sumber : BMJ 2010;341:c4229

05 January 2011

Penurunan Berat Badan dan Gula Darah Terkontrol pada DM Tipe 2 dengan Terapi Agonis GLP-1

Pada penelitian General Electric Centricity dengan menggunakan catatan medis yang dianalisis secara retrospektif untuk mengevaluasi hubungan antara berat badan dan kontrol gula darah serta perubahan dalam tekanan darah dan lipid pada pasien dengan tipe 2 diabetes yang mendapatkan terapi exenatide, sitagliptin, atau insulin. Data dasar dan follow-up (90 -365 hari setelah tanggal indeks) untuk berat badan, A1C, glukosa darah puasa (GDP),tekanan darah, trigliserida, dan LDL, HDL, dan kolesterol total dinilai.

Hasil penelitian : Sebanyak 6.280, 5.861, dan 32.398 pasien yang menerima exenatide, sitagliptin, atau insulin, masing-masing dianalisis. Penurunan berat badan pada pasien yang diobati dengan exenatide, mean SD 3,0 ± 7,33 kg, penurunan berat badan pada pasien yang diobati dengan sitagliptin, mean SD 1,1 ± 5,39 kg dan pasien yang diobati insulin naik 0,6 ± 9,49 kg. Ada hubungan yang signifikan antara penurunan berat badan dengan penurunan kadar A1C dan GDP pada pengobatan exenatide dan penurunan tekanan darah untuk semua terapi.  Penurunan berat badan berkaitan dengan perbaikan kadar lipid, terutama pada kelompok agonis reseptor GLP-1, dan hubungan yang kecil pada kelompok insulin.

Kesimpulan : Penurunan berat badan pada pasien dengan diabetes tipe 2 dapat memperbaiki kontrol gula darah, menurunkan tekanan darah dan memperbaiki dislipidemia. Agonis reseptor Glukagon Like Peptida (GLP-1) berhubungan dengan penurunan berat badan.

Sumber : Diabetes Care 33:1759–1765, 2010