05 June 2010

Ikhtiar mendapatkan anak laki-laki atau perempuan

Setiap orang tua tentu ingin mempunyai anak sebagai penerus keluarga. Di beberapa daerah atau suku sangat menginginkan mempunyai anak laki-laki sebagai pewaris harta keluarga. Begitu pula sebaliknya banyak orang tua menginginkan anak perempuan karena dianggap rajin dan nantinya dapat membantu mereka bekerja di rumah.

Jenis kelamin seseorang dipengaruhi oleh proses pembuahan yaitu bertemunya sel sperma (spermatozoa) dengan sel telur (ovum) di rahim. Sel sperma terdiri dari kepala, leher dan ekor. Pada kepala sperma terdapat cadangan makanan dan kromosom seks X atau Y. Semua ovum mengandung kromosom X. Sperma X jika bertemu ovum maka akan menjadi anak perempuan (XX). Begitu juga jika sperma Y bertemu dengan ovum maka akan menjadi anak laki-laki (XY). Jadi yang menentukan jenis kelamin adalah sel sperma mana yang bertemu dengan ovum.

FG29_01a Ada beberapa faktor yang mempengaruhi laju gerak sperma menuju sel telur antara lain : bentuk dari sperma itu sendiri, tingkat keasaman dalam rahim, dan kesiapan sel telur. Mari kita bahas satu persatu :

1. Bentuk sperma

Ada Perbedaan antara sperma X dengan sperma Y yang mana sperma X kepalanya lebih besar dan ekornya lebih pendek dibandingkan sperma Y. Sehingga sperma X bersifat gerakannya lambat tetapi kuat menempuh jarak jauh. Sedangkan sperma Y larinya cepat tetapi staminanya lemah.

Jika menginginkan anak laki-laki, harus memperpendek waktu sperma menuju ovum dengan suami melakukan penetrasi (tusukan) yang dalam saat senggama dan posisi suami di atas

Jika menginginkan anak perempuan maka suami menghindari penetrasi yang dalam dan posisi suami di bawah.

2. Tingkat keasaman

Sperma Y akan bergerak dengan baik dalam suasana rahim basa begitu juga sebaliknya sperma X akan bergerak baik dalam suasana rahim asam.

Jika menginginkan anak laki-laki, suami harus banyak memakan makanan yang mengandung asam antara lain daging dan sea food. Dan istri harus banyak memakan makanan yang mengandung basa antara lain sayur-sayuran, buah-buahan,susu, putih telur dan agar-agar.

Jika menginginkan anak perempuan, sebaliknya.

Ada juga faktor rangsangan terhadap istri yang mana rangsang yang cukup akan membuat rahim menjadi basa sehingga sperma Y mudah bergerak.

Jika menginginkan anak laki-laki, ejakulasi suami setelah istri terangsang selama senggama.

Jika menginginkan anak perempuan, istri menghindari rangsangan selama senggama.

3.Kesiapan sel telur dalam rahim

Sel telur siap dibuahi (masa subur) kira-kira 14 hari ± 2 hari sesudah haid terakhir.

Jika menginginkan anak laki-laki, harus bersenggama mendekati masa subur tersebut

Jika menginginkan anak perempuan, menjauhi masa subur.

Manusia bisa berusaha dan berdoa tapi Tuhanlah yang menentukan. Apapun jenis kelaminnya yang penting kita didik anak kita menjadi anak sholeh yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.

03 June 2010

Penanganan Gangguan Tidur

Penanganan gangguan tidur dibagi menjadi 2 tahap yaitu :

4064001471-tidur-lebih-nyaman-dengan-tengkurap Tanpa menggunakan obat-obatan (terapi non farmakologi) dan menggunakan obat-obatan (terapi farmakologi)

Terapi non farmakologi

Merupakan pilihan utama sebelum menggunakan obat-obatan karena penggunaan obat-obatan dapat memberikan efek ketergantungan. Ada pun cara yang dapat dilakukan antara lain

1. terapi relaksasi

Terapi ini ditujukan untuk mengurangi ketegangan atau stress yang dapat mengganggu tidur. Bisa dilakukan dengan tidak membawa pekerjaan kantor ke rumah, teknik pengaturan pernapasan, aromaterapi, peningkatan spiritual dan pengendalian emosi.

2. terapi tidur yang bersih,

Terapi ini ditujukan untuk menciptakan suasana tidur bersih dan nyaman. Dimulai dari kebersihan penderita diikuti kebersihan tempat tidur dan suasana kamar yang dibuat nyaman untuk tidur.

3. terapi pengaturan tidur,

Terapi ini ditujukan untuk mengatur waktu tidur perderita mengikuti irama sirkardian tidur normal penderita. Jadi penderita harus disiplin menjalankan waktu-waktu tidurnya

4. terapi psikologi/psikiatri

Terapi ini ditujukan untuk mengatasi gangguan jiwa atau stress berat yang menyebabkan penderita sulit tidur. Terapi ini dilakukan oleh tenaga ahli atau dokter psikiatri

5.Mengubah gaya hidup

Bisa dilakukan dengan berolah raga secara teratur, menghindari rokok dan alkohol, mengontrol berat badan dan meluangkan waktu untuk berekreasi ke tempat-tempat terbuka seperti pantai dan gunung.

Terapi farmakologi

Mengingat banyaknya efek samping yang ditimbulkan dari obat-obatan seperti ketergantungan, maka terapi ini hanya boleh dilakukan oleh dokter yang kompeten di bidangnya. Obat-obatan untuk penanganan gangguan tidur antara lain :

1. Golongan obat hipnotik

2, Golongan obat antidepresan

3. Terapi hormone melatonin dan agonis melatonin

4. Golongan obat antihistamin.

Ada terapi khusus untuk kasus-kasus gangguan tidur tertentu selain yang telah disebutkan di atas. Misalnya pada sleep apnea yang berat dapat dibantu dengan pemakaian masker oksigen (Continuous positive airway pressure) atau tindakan pembedahan jika disebabkan kelemahan otot atas pernapasan. Pada Restless Leg Syndrome kita harus mencari penyakit dasarnya untuk dapat memperoleh terapi yang adekuat.