29 March 2010

Proses Tidur Normal

4064001471-tidur-lebih-nyaman-dengan-tengkurap Seseorang akan dapat beraktivitas dengan baik apabila memperoleh tidur yang cukup. Bayi yang baru lahir membutuhkan tidur 16-20 jam sehari, anak-anak membutuhkan tidur 10-12 jam sehari, anak yang lebih besar (usia diatas 10 tahun) membutuhkan tidur 9-10 jam sehari dan pada orang dewasa membutuhkan tidur 7-7,5 jam sehari. Walaupun demikian ada orang yang tidurnya lebih lama atau kurang.

Kebutuhan tidur diatur oleh suatu proses di otak yang mengatur irama sirkardian. Irama sirkardian merupakan irama kehidupan sesuai dengan beredarnya waktu dalam sehari yang meliputi perubahan gelap (malam) dan terang (siang). Pada otak terdapat pusat kontrol irama sirkandian yang tepatnya di nucleus supra chiasmatic (NCS) di bagian depan hipotalamus. Jika waktu terang maka NSC mengeluarkan hormon yang merangsang peningkatan suhu badan sehingga orang menjadi terbangun. Jika saat gelap, NSC merangsang pengeluaran hormon melatonin yang menyebabkan orang menjadi mengantuk dan tidur.

Tidur dapat dibagi menjadi 2 tahap yaitu fase Rapid Eye Movement (REM = gerakan bola mata cepat) dan fase Non Rapid Eye Movement (NREM). Fase awal tidur didahului fase NREM kemudian diikuti fase REM. Pada tidur normal antara NREM dan REM terjadi secara bergantian antara 4-7 siklus.

Fase NREM berlangsung 70-100 menit, dapat dibagi lagi menjadi 4 tahap yaitu :

Tidur stadium 1

Fase ini antara terjaga dan tidur. Fase ini berlangsung 3-5 menit. Pada fase ini kelopak mata tertutup dan tampak gerakan bola mata ke kanan dan kiri. Fase ini mudah dibangunkan dan bila dibangunkan merasa seperti setengah tidur. Gambaran Elektro Encephalography (EEG) terdiri dari gelombang campuran alfa, beta dan kadang-kadang teta dengan voltase rendah, tidak didapatkan gelombang sleep spindle dan kompleks K.

Tidur stadium 2

Tidur lebih dalam dari fase pertama dan didapatkan bola mata berhenti bergerak. Gambaran Elektro Encephalography (EEG) terdiri dari gelombang teta simetris, didapatkan gelombang sleep spindle, gelombang vertex dan kompleks K.

Tidur stadium 3

Tidur lebih dalam dari fase kedua. Gambaran Elektro Encephalography (EEG) terdiri dari gelombang delta simetris 20-50 % dan didapatkan gelombang sleep spindle.

Tidur stadium 4

Tidur lebih dalam lagi dan susah dibangunkan. Gambaran Elektro Encephalography (EEG) terdiri dari gelombang delta simetris 50 % dan didapatkan gelombang sleep spindle.

Fase REM

Fase ini terjadi setelah fase NREM dan pada saat jam pertama prosesnya terjadi lebih cepat dan lebih panjang pada menjelang bangun. Fase REM ditandai dengan gerakan bola mata cepat dan apabila dibangunkan hampir semua orang dapat menceritakan mimpinya.