Setiap orang tua tentu ingin mempunyai anak sebagai penerus keluarga. Di beberapa daerah atau suku sangat menginginkan mempunyai anak laki-laki sebagai pewaris harta keluarga. Begitu pula sebaliknya banyak orang tua menginginkan anak perempuan karena dianggap rajin dan nantinya dapat membantu mereka bekerja di rumah.
Jenis kelamin seseorang dipengaruhi oleh proses pembuahan yaitu bertemunya sel sperma (spermatozoa) dengan sel telur (ovum) di rahim. Sel sperma terdiri dari kepala, leher dan ekor. Pada kepala sperma terdapat cadangan makanan dan kromosom seks X atau Y. Semua ovum mengandung kromosom X. Sperma X jika bertemu ovum maka akan menjadi anak perempuan (XX). Begitu juga jika sperma Y bertemu dengan ovum maka akan menjadi anak laki-laki (XY). Jadi yang menentukan jenis kelamin adalah sel sperma mana yang bertemu dengan ovum.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi laju gerak sperma menuju sel telur antara lain : bentuk dari sperma itu sendiri, tingkat keasaman dalam rahim, dan kesiapan sel telur. Mari kita bahas satu persatu :
1. Bentuk sperma
Ada Perbedaan antara sperma X dengan sperma Y yang mana sperma X kepalanya lebih besar dan ekornya lebih pendek dibandingkan sperma Y. Sehingga sperma X bersifat gerakannya lambat tetapi kuat menempuh jarak jauh. Sedangkan sperma Y larinya cepat tetapi staminanya lemah.
Jika menginginkan anak laki-laki, harus memperpendek waktu sperma menuju ovum dengan suami melakukan penetrasi (tusukan) yang dalam saat senggama dan posisi suami di atas
Jika menginginkan anak perempuan maka suami menghindari penetrasi yang dalam dan posisi suami di bawah.
2. Tingkat keasaman
Sperma Y akan bergerak dengan baik dalam suasana rahim basa begitu juga sebaliknya sperma X akan bergerak baik dalam suasana rahim asam.
Jika menginginkan anak laki-laki, suami harus banyak memakan makanan yang mengandung asam antara lain daging dan sea food. Dan istri harus banyak memakan makanan yang mengandung basa antara lain sayur-sayuran, buah-buahan,susu, putih telur dan agar-agar.
Jika menginginkan anak perempuan, sebaliknya.
Ada juga faktor rangsangan terhadap istri yang mana rangsang yang cukup akan membuat rahim menjadi basa sehingga sperma Y mudah bergerak.
Jika menginginkan anak laki-laki, ejakulasi suami setelah istri terangsang selama senggama.
Jika menginginkan anak perempuan, istri menghindari rangsangan selama senggama.
3.Kesiapan sel telur dalam rahim
Sel telur siap dibuahi (masa subur) kira-kira 14 hari ± 2 hari sesudah haid terakhir.
Jika menginginkan anak laki-laki, harus bersenggama mendekati masa subur tersebut
Jika menginginkan anak perempuan, menjauhi masa subur.
Manusia bisa berusaha dan berdoa tapi Tuhanlah yang menentukan. Apapun jenis kelaminnya yang penting kita didik anak kita menjadi anak sholeh yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.