27 December 2009

Mengurangi jerawat melalui diet

jerawat1 Jerawat?  Siapa yang tidak kenal dengan yang satu ini. Banyak orang merasa tidak nyaman saat menderita jerawat. Jerawat menimbulkan nyeri, kulit wajah menjadi kasar dan mengurangi rasa percaya diri.

Banyak sebab yang menimbulkan jerawat. Faktor hormonal, polusi , makanan, alergi, faktor psikis, obat-obatan/kosmetik yang tidak cocok dapat merupakan penyebabnya.

Selain dengan menggunakan obat-obat ternyata jerawat dapat dicegah dengan makanan. Berikut ini makanan apa saja yang dapat mengurangi jerawat :

Makanan yang mengandung antioksidan. Makanan ini dapat mengikat zat-zat oksidan yang merusak tubuh. Zat-zat oksidan dapat terbentuk akibat polusi atau zat- zat beracun yang terhirup, tersentuh atau secara tidak sengaja termakan oleh kita. Makanan yang mengandung antioksidan banyak terdapat pada buah-buahan, sayur-sayuran yang  segar seperti apel, jeruk, jambu biji dan kecambah.

Makanan yang mengandung asam lemak omega3. Omega 3 sangat berguna bagi tubuh kita. Asam lemak ini selain mempengaruhi kecerdasan, juga dapat mengikat zat-zat oksidan. Omega 3 banyak terdapat pada  minyak ikan  terutama ikan salmon dan minyak zaitun.

Cukup minum air. Kekurangan air atau dehidrasi akan membuat kulit menjadi berkerut dan kering serta mudah rusak dan dapat menimbulkan jerawat. Minum air yang cukup akan mengembalikan kelembaban kulit sehingga nampak lebih segar.

Batasi makanan olahan atau makanan yang digiling halus. Makanan yang terlalu banyak pengolahannya akan menyebabkan zat-zat berguna yang terkandung didalamnya menjadi rusak dan mungkin menghasilkan zat-zat oksidan. Contoh dari makanan kurang baik : makanan yang dimasak / dipanaskan berulang-ulang kali.

Hindari makanan yang menimbulkan alergi (bagi mereka yang menderita alergi). Makanan yang menimbulkan alergi seperti sea food atau kacang-kacangan sudah pasti akan menimbulkan zat-zat oksidan yang merusak tubuh.

23 December 2009

Tips Berhenti Merokok

Orang yang sudah ketagihan merokok tentu susah untuk menghentikannya. Merokok memiliki dampak yang sangat buruk dalam hal kesehatan seperti menderita sakit jantung, stroke dan kanker paru. Tetapi ada beberapa cara yang dapat dicoba untuk berhenti merokok. Antara lain :

  • Awali dengan niat yang kuat untuk merokok. Berhenti merokok secara total atau berangsur-angsur sesuai dengan niat dan kemampuan anda.
  • Jika ingin berhenti secara berangsur-angsur, gunakan strategi menunda atau mengurangi. Tunda merokok beberapa menit setiap kali anda ingin merokok dan semakin lama diperpanjang sehingga anda dapat tahan untuk tidak merokok sepanjang hari. Kurangi jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari dan hari berikutnya terus dikurangi.
  • Pahami bahaya merokok. Tanamkan bahwa rokok dapat merusak kesehatan diri sendiri dan orang lain. Ingat orang-orang yang menderita akibat rokok.
  • Buat daftar alasan mengapa harus berhenti merokok. Buat juga daftar mengapa anda merokok sehingga anda tahu cara yang tepat untuk berhenti merokok.
  • Tetapkan tanggal yang mana anda harus benar-benar berhenti merokok
  • Buang semua hal yang berhubungan dengan rokok di rumah seperti asbak, pembungkus rokok karena hal tersebut mengingatkan anda untuk kembali merokok.
  • Ubah kebiasaan anda. Jika biasa merokok setelah makan, gantilah dengan memakan buah.
  • Dapatkan dukungan dari keluarga dan teman. Beri tahu bahwa anda akan berhenti merokok.
  • Cari bantuan pada tenaga professional seperti dokter psikiatri atau psikolog.
  • Jangan cepat putus asa.

Reaksi normal saat mencoba berhenti merokok

  • Sulit memusatkan perhatian karena otak anda perlu menyesuaikan diri.
  • Batuk dan beringus karena saluran napas dan paru-paru berusaha mengeluarkan kotoran-kotoran yang dihasilkan dari rokok.
  • Keinginan kuat untuk kembali merokok selama satu sampai dua minggu karena tubuh berusaha menyesuaikan diri.
  • Rasa bergetar pada tangan dan kaki.

Ingatlah gejala-gejala tersebut di atas bisa hilang dalam jangka waktu satu sampai dua minggu dan ini merupakan tanda tubuh mulai membaik.

15 December 2009

HIV/AIDS

image AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang ditandai dengan gejala menurunnya sistem kekebalan tubuh. Penderita AIDS mudah diserang infeksi oportunistik (infeksi yang disebabkan oleh kuman yang pada keadaan sistem kekebalan tubuh normal tidak terjadi) dan kanker dan biasanya berakhir dengan kematian.

Angka kejadian HIV/AIDS menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data WHO tahun 2002 terdapat lebih dari 25 juta orang di daerah Sub Sahara Afrika yang terinfeksi HIV. Meski telah dilakukan pencegahan, HIV terus menyebar ke seluruh dunia dengan perkiraan 14.000 infeksi baru setiap harinya. Di Indonesia terdapat kasus AIDS sebanyak 11.141 orang dengan kematian 2.369 orang (Departemen Kesehatan Republik Indonesia  tahun 2008)

Penyebab HIV/AIDS

Penyebab AIDS adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV) yakni sejenis virus RNA dalam genus Lentivirus dari famili Retroviridae. Dikenal ada dua serotype HIV yaitu HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 merupakan penyebab tersering AIDS. Dasar utama penyakit infeksi HIV ialah berkurangnya jenis sel darah putih (Limfosit T helper) yang mengandung marker CD4. Limfosit T mempunyai pusat dan sel utama yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam menginduksi kebanyakan fungsi-fungsi kekebalan, sehingga kelainan-kelainan fungsional pada Limfosit T akan menimbulkan tanda-tanda gangguan respon kekebalan tubuh.

Setelah HIV memasuki tubuh seseorang, HIV dapat diperoleh dari limfosit terutama limfosit T, monosit, sel glia, makrofag dan cairan otak penderita AIDS (sel dendrite, astrosit, microglia).

Tanda dan Gejala HIV/AIDS

Adanya HIV dalam tubuh seseorang tidak dapat dilihat dari penampilan luar. Orang yang terinfeksi tidak akan menunjukan gejala apapun dalam jangka waktu yang relatif lama (±5-10 tahun) setelah tertular HIV. Masa ini disebut masa laten. Orang tersebut masih tetap sehat dan bisa bekerja sebagaimana biasanya walaupun darahnya mengandung HIV. Masa inilah yang mengkhawatirkan bagi kesehatan masyarakat, karena orang terinfeksi secara tidak disadari dapat menularkan kepada yang lainnya. Dari masa laten kemudian masuk ke keadaan AIDS dengan gejala sebagai berikut:

Tanda-tanda utama (mayor) meliputi penurunan berat badan lebih dari 10% dalam waktu singkat, demam berkepanjangan selama lebih dari satu bulan, dan diare kronis selama lebih dari satu bulan

Tanda-tanda tambahan (minor) meliputi batuk berkepanjangan selama lebih dari satu bulan, kelainan kulit (gatal), herpes simpleks (kulit melepuh dan terasa nyeri) yang melebar dan bertambah parah, infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan, dan pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh, yang teraba di bawah telinga, leher, ketiak, dan lipat paha.

Penularan HIV/AIDS

HIV dapat ditemukan pada semua cairan tubuh penderita, tetapi yang terbukti penularannya adalah melalui darah, air mani dan cairan serviks/vagina saja. Cara penularan

HIV/AIDS ini dapat melalui :

1. Hubungan seksual

2. Penerimaan darah atau produk darah melalui transfusi darah

3. Penggunaan alat suntik, alat medis dan alat tusuk lain (tato, tindik, akupuntur, dll.) yang tidak steril

4. Penerimaan organ, jaringan atau air mani

5. Penularan dari ibu hamil kepada janin yang dinkandungnya.

6. Sampai saat ini belum terbukti penularan melalui gigitan serangga, minuman, makanan atau kontak biasa dalam keluarga, sekolah, kolam renang, WC umum atau tempat kerja dengan penderita AIDS

Pencegahan Penularan HIV/AIDS

Dengan mengetahui cara penularan HIV dan sampai saat ini belum ada obat yang mampu memusnahkan HIV/AIDS, maka lebih mudah melakukan langkah-langkah pencegahannya. Pencegahan HIV dapat dilakukan dengan rumusan ABCDE yaitu:

A= Abstinence, tidak melakukan hubungan seksual atau tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah

B= Being faithful, setia pada satu pasangan, atau menghindari berganti-ganti pasangan seksual

C=Condom, bagi yang beresiko akan tetapi ternyata kondom juga tidak bisa mencegah penularan HIV 100 % karena pori-pori kondom yang lebih besar dari ukuran virus HIV. Belum lagi terdapat kondom yang cacat dan cara pemakaian yang salah.

D= Drugs injection, jangan menggunakan obat (Narkoba) suntik dengan jarum tidak steril atau digunakan secara bergantian

E= Education, pendidikan dan penyuluhan kesehatan tentang hal-hal yang berkaitan dengan HIV/AIDS

Pengobatan HIV/AIDS Saat ini

Sampai saat ini obat yang digunakan untuk HIV/AIDS adalah Antiretroviral Terapi (ART). Obat ini terbukti efektif menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat HIV/AIDS. Obat ini bekerja menghambat replikasi / perbanyakan virus HIV. Walaupun demikian obat ini tidak mampu membunuh HIV secara total dan berpotensi menimbulkan efek samping yang berat dan pemakaiannya harus setiap hari seumur hidup. Jika kepatuhan penderita kurang maka dapat menyebabkan resistensi obat.

Obat Antiretroviral Terapi (ART) antara lain :

NRTI : AZT (Zidovudine), 3TC (Lamivudine), d4T (Stavudine), ddI (Didanosine), ABC (Abacavir)

NtRTI : TDF (Tenofovir)

NNRTI : NVP (Nevirapine), EFV (Efavirenz), DLV (Delavirdine)

Fusion inhibitor : T20

PI : NFV (Nelfinavir), SQV (Saquinavir), RTV (Ritonavir), IDV (Indinavir), LPV/r (Lopinavir/Ritonavir booster)

Pengobatan terbaru?

Beberapa ahli kesehatan berusaha mengembangkan vaksin HIV dengan tujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi HIV. Hanya saja keberhasilannya mengecewakan dan belum menunjukkan manfaat secara klinis.

02 December 2009

Flu Burung

Technorati Tags: ,

flu_burungWalaupun kasus flu burung sudah jarang terdengar, setidaknya kita harus mengetahui penyakit flu burung ini dan bagaimana pencegahannya.

Pengertian flu burung

Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza  yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Nama lain dari penyakit ini antara lain avian influenza.

klasifikasi kasus flu burung

1. Kasus Suspek

Kasus suspek adalah seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam (temp > 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau ber-ingus serta dengan salah satu keadaan;

· seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit klb flu burung

· kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan

· bekerja pada suatu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung

2. Kasus "Probable"

Kasus "probale" adalah kasus suspek disertai salah satu keadaan;

· bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus influenza A (H5N1), misal : Test HI yang menggunakan antigen H5N1

· dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonialgagal pernafasan/ meninggal

· terbukti tidak terdapat penyebab lain

3. Kasus Konfirmasi

Kasus konfirmasi adalah kasus suspek atau "probale" didukung oleh salah satu hasil pemeriksaan laboratorium;

· Kultur virus influenza H5N1 positip

· PCR influenza (H5) positip

· Peningkatan titer antibody H5 sebesar 4 kali

Gejala Klinis

Gejala klinis yang ditemui seperti gejala flu pada umumnya, yaitu; demam, sakit tenggorokan. batuk, ber-ingus, nyeri otot, sakit kepala, lemas. Dalam waktu singkat penyakit ini dapat menjadi lebih berat berupa peradangan di paru-paru (pneumonia), dan apabila tidak dilakukan tatalaksana dengan baik dapat menyebabkan kematian.

Penyebab

Etiologi penyakit ini adalah virus influenza. Adapun sifat virus ini, yaitu; dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22°C dan lebih dari 30 hari pada 0°C.

Di dalam tinja unggas dan dalam tubuh unggas yang sakit dapat bertahan lebih lama, tetapi mati pada pemanasan 60°C selama 30 menit.

Dikenal beberapa tipe Virus influenza, yaitu; tipe A, tipe B dan tipe C. Virus Inluenza tipe A terdiri dari beberapa strain, yaitu; H1N 1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2 dan lain-lain.

Saat ini, penyebab flu burung adalah Highly Pothogenic Avian Influenza Viru, strain H5N1 (H=hemagglutinin; N= neuraminidase). Hal ini terlihat dari basil studi yang ada menunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan virus Influenza A (H5N1) dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus Inluenza A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu burung pada unggas. Secara umum, virus Flu Burung tidak menyerang manusia, namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia.

Masa Inkubasi

Masa inkubasi virus influenza bervariasi antara 1 - 7 hari.

Sumber dan Cara Penularan

Penularan Flu burung (H5N1) pada unggas terjadi secara cepat dengan kematian tinggi. Penyebaran penyakit ini terjadi diantara populasi unggas satu pertenakan, bahkan dapat menyebar dari satu pertenakan ke peternakan daerah lain. Sedangkan penularan penyakit ini kepada manusia dapat melalui udara yang tercemar virus tersebut, baik yang berasal dari tinja atau sekreta unggas terserang Flu Burung. Adapun orang yang mempunyai resiko besar untuk terserang flu burung (H5N1) ini adalah pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas.

Hal lain, belum ada bukti terjadi penularan dari manusia ke manusia. Disamping itu, belum bukti adanya penularan pada manusia melalui daging unggas yang dikonsumsi.

Pencegahan

Upaya pencegahan penularan dilakukan dengan cara menghindari bahan yang terkontaminasi tinja dan sekret unggas, dengan tindakan sebagai berikut :

  • Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung (masker, kacamata renang)
  • Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik ( ditanam / dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya.
  • Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan
  • Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan
  • Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak pada suhu 80°C selama 1 menit, sedangkan telur unggas perlu dipanaskan pada suhu 64°C selama 5 menit.
  • Melaksanakan kebersihan lingkungan.
  • Melakukan kebersihan diri.