22 November 2009

Mengenal Penyakit Kaki Gajah

Baru-baru ini media massa di Indonesia heboh dengan ditemukannya penyakit kaki gajah di sejumlah daerah seperti Jawa Barat dan Ambon. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan kaki gajah tersebut?
Penyakit kaki gajah atau elephantiasis atau filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria. Ada tiga jenis cacing filarial antara lain Wuchereria Bancrofti, Brugia malayi dan Brugia Timori. Parasit-parasit tersebut masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk dan menjadi cacing dewasa di dalam kelenjar getah bening (kelenjar limfe). Hal ini menyebabkan tersumbatnya aliran limfe sehingga menimbulkan gejala bengkak (lymphoedema) yang tidak beraturan dan nyeri. Biasanya menyerang pada kaki dan organ genital.

Infeksi ini dapat diobati dengan obat anti filarial berupa kombinasi Diethyl Carbamazine Citrat (DEC) dengan albendazole atau ivermectin dengan albendazole. Atau untuk mencegah timbulnya infeksi baru dapat diberikan Diethyl Carbamazine Citrat (DEC).
Pada fase lanjut (fase kronis) obat-obat anti filarial kemungkinan tidak dapat lagi digunakan untuk menyembuhkan penyakit kaki gajah secara tuntas sehingga dibutuhkan modalitas lainnya seperti pembedahan untuk mengatasi hidrokel, perawatan kulit dan latihan untuk meningkatkan pengeluaran limfe dari bagian yang mengalami pembengkakan.
Gambar Siklus Filariasis
Keterangan gambar :
1. Pada saat nyamuk menghisap darah, larva filaria stadium 3 masuk (menginfeksi) ke dalam tubuh manusia melalui kulit atau luka gigitan nyamuk.
2. Larva berkembang menjadi cacing dewasa di dalam jaringan sub kutaneus.
3. Cacing betina berukuran panjang 40 sampai 70 mm dengan diameter 0,5 mm sedangkan cacing jantan berukuran panjang 30 sampai 34 mm dengan diameter 0,35 sampai 0,43 mm. Hasil perkawinan cacing dewasa menghasilkan microfilariae yang berukuran 250 sampai 300 µm dengan diameter 6-8 µm dan memiliki lapisan. microfilariae aktif pada malam hari (periode diurnal). Pada siang hari, microfilariae dapat ditemukan di darah tepi dan kadang-kadang dapat ditemukan di paru.
4. Nyamuk menghisap microfilariae sehingga masuk ke usus nyamuk.
5. Di dalam usus tengah nyamuk, lapisan pelindung microfilariae lepas kemudian bermigrasi ke otot dada nyamuk.
6. Di dalam otot dada nyamuk,  microfilariae berkembang menjadi larva stadium 1
7. Dan semakin berkembang hingga menjadi larva stadium 3
8. Kemudian larva stadium 3 bermigrasi ke alat penghisap nyamuk dan dapat menular ke manusia lain melalui gigitan nyamuk.
Sumber : WHO dan CDC

20 November 2009

Makanan untuk Ibu Menyusui

Yang dianjurkan

image 1. Kembang tahu memiliki kadar protein yang tinggi dapat merangsang ASI sehingga sangat baik bagi ibu hamil dan baru melahirkan. Kembang tahu merupakan lapisan tipis yang terbentuk di permukaan susu kedelai yang dipanaskan. Kembang tahu dipakai sebagai campuran sup ayam, sup buntut, kimlo, capcay, dan bihun goreng.

2. Sayur yang berwarna hijau seperti daun katuk, daun pepaya, bayam, kangkung, buncis, daun singkong. Juga kacang-kacangan seperti kacang hijau. Banyak memakan buah-buahan juga dianjurkan asalkan jangan asam

3. Makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang sebagai sumber energi

4. Sumber protein seperti daging, dan ayam, telur

5. Makanan tambahan seperti susu, keju, suplement calcium, vitamin terutama yang mengandung vit D.

6. Minum yang cukup, dalam sehari dalam keadaan tidak hamil/menyusui dianjurkan minum sebanyak 8 gelas (2 liter). Dalam keadaan menyusui membutuhkan lebih banyak minum air . Indikasi yang mudah Jika kita membutuhkan cairan adalah adanya rasa haus. Lebih baik jika minum sebelum menyusui bayi. Air putih, susu dan jus merupakan pilihan yang baik.

Yang tidak dianjurkan

1.  Narkoba, minuman keras, dan rokok selama menyusui harus dihindari karena zat-zat toksik yang terkandung di dalamnya dapat beredar dalam darah ibu yang menyusui dan dapat masuk ke kelenjar susu sehingga bayi dapat terkena zat-zat tersebut.

2. Makanan yang pedas dan asam

3. Menurunkan berat badan selama menyusui, Ini akan mengurangi energi dan kebutuhan nutrisi yang seharusnya didapat oleh bayi anda. Dengan memberikan asi akan terjadi pengurangan komposisi lemak tubuh dari ibu selama ia menyusui, jadi menyusui akan mempercepat mengembalikan berat badan anda seperti sebelum melahirkan. Jika anda menggunakan “diet menu seimbang”, mengurangi lemak dan gula, fisik yang aktif ini akan membantu anda untuk menurunkan berat badan.

18 November 2009

Makanan Untuk Ibu Hamil

0 Makanan yang dianjurkan :

1. Mengonsumsi makanan padat nutrisi seperti sayuran dan buah-buahan di masa kehamilan memang sangat penting artinya bagi janin. Bukti penelitian ABIS (All Babies in Southeast Sweden) menunjukkan, kebiasaan para ibu menyantap sayuran menjauhkan bayi mereka dari ancaman penyakit. Riset para ilmuwan di Sahlgrenska Academy Swiss, yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatric Diabetes menyatakan, ibu hamil yang makan sayur setiap hari cenderung memiliki anak yang terbebas dari diabetes tipe 1.

2. Hasil Penelitian SEATON di Universitas Aberdeen, Inggris yang tertuang di American Thoracic Society 2007 International Conference menyebutkan ibu hamil yang mengonsumsi apel dan ikan dapat mengurangi risiko asma atau alergi pada anak dalam kandungannya. Diperkirakan khasiat apel tersebut berasal dari sifatnya yang antioksidan dan kandungan flavonoid-nya yang dominan. Sedangkan khasiat dari ikan diperoleh dari omega-3-nya yang menurut data lain bermanfaat untuk jantung dan asma.

3. Sumber makanan yang kaya akan kalsium seperti susu rendah lemak (skim milk) usahakan meminum susu rendah lemak ini untuk menambah kadar kalsium dan kurang membuat gemuk karena kadar lemaknya yang rendah dibandingkan dengan susu biasa,

Ikan sardin dan keju baik keju tua maupun muda
4. Sumber makanan yang kaya akan protein seperti keju, susu, yogurt, daging berwarna merah (yang tidak berlemak),dan ikan

5. Sumber makanan yang kaya akan vitamin C seperti jambu biji, cabai merah besar (paprika), strawbery dan jeruk. Sumber makanan ini akan membantu pertumbuhan plasenta dan mencegah terjadinya infeksi.
6. Serat dan karbohidrat:
sayuran kaya akan serat, begitu pula biji-bijian selain kaya akan karbohidrat juga kaya akan serat seperti gandum, beras merah, kedelai, kacang merah, kacang panjang , lentil dan kacang polong. Makanan berserat ini akan mencegah munculnya sembelit (susah buang air besar) keluhan umum yang diderita ibu selama kehamilan.Karena itu untuk mencegah terjadinya sembelit banyaklah mengkonsumsi makanan berserat.
7. Vitamin A:
sayuran berwarna hijau dan merah atau kuning seperti brokoli dan tomat atau paprika berwarna kuning.

8. Asam folat, berfungsi sebagai zat pembentuk sel darah merah. Kekurangan zat ini dapat menyebabkan timbulnya anemia megaloblastik dan pada bayi dapat timbul neuro tube defect seperti spina bifida. Folat terutama terdapat dalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada dalam jeruk menghambat kerusakan folat. Bahan yang tidak banyak mengandung folat adalah susu, umbi-umbian, dan buah kecuali jeruk..
9. Zat besi, berfungsi membentuk hemoglobin dalam sel darah merah. Zat ini banyak terdapat pada telur, daging, ikan, tepung, gandum,roti sayuran hijau, hati, bayam, kacang-kacangan, kentang,jagung.

Makanan yang tidak dianjurkan/dihindari :

1. University of Southampton menyarankan semua perempuan yang sedang hamil untuk tidak berlebihan mengonsumsi makanan berlemak. Sebab lemak itu akan membuat anak yang dikandung berisiko mengalami gangguan hati saat memasuki usia dewasa.

2. Jangan makan daging mentah (sushi) atau yang dimasak kurang matang, karena dapat mengandung Toksoplasmosis. Sebuah parasit yang dapat menyebabkan infeksi serius pada janin anda dan juga E.coli yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Bersihkan sayuran anda dengan baik, apalagi untuk salad atau lalapan yang dimakan mentah. Hindari juga kotoran kucing atau bermain-main dengan kucing selama kehamilan karena mengandung toksoplasmosis.

3. Jangan makan daging ayam dan telur yang dimasak kurang matang atau mentah, hindari makan hati ayam/daging yang mungkin sumber dari salmonella, yang dapat menyebabkan diare yang berat pada ibu hamil. Juga diperhatikan piring, alat-alat masakan yang terkena daging ayam mentah ini untuk dicuci.

4. Ikan tuna steak, ikan sea bass, shark, atau ikan-ikan berukuran besar yang diketahui mengandung tingkat mercuri yang tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan saraf jika dimakan dalam jumlah besar. FDA rekomendasi ikan tuna dan ikan ukuran besar ini sebatas 12 ons perminggu

5. Keju lunak seperti brie dan camembert, blueveined cheese juga keju dari susu kambing dan domba, serta jangan minum susu yang tidak di-pasteurisasi. Semua produk ini mempunyai resiko membawa bakteri listeria. Listeria tipe bakteri yang mampu menembus plasenta dan menyebabkan infeksi janin, pada dewasa tidak ada gejala atau seperti flu. Listeria dapat menyebabkan keguguran, kelahiran premature, dan keracunan dalam darah. Sebaiknya hindari makanan jenis ini sampai melahirkan bayi anda.

6. Jangan minum yang mengandung alkohol karena dapat menyebabkan kelainan perkembangan pada janin ada juga problem emosional pada bayi.

7. Minuman yang mengandung cafein seperti kopi, teh sebaiknya dihindari atau dibatasi karena kopi dapat mempengaruhi berat badan rendah pada bayi, keguguran dan juga cafein mengurangi penyerapan zat besi.

Dikutip dari berbagai sumber

13 November 2009

Vitamin Larut Dalam Air (Vitamin Bagian 2)

vitamin-b6 Tiamin (vitamin B1)

Defisiensi

• penyakit beri-beri yang gejalanya terutama tampak pada

sistem saraf dan kardiovaskuler.

• Pada sistem saraf :neuritis

• Pada kardiovaskuler :insufisiensi jantung.

• Pada saluran cerna :konstipasi dan nafsu makan

berkurang.

Kebutuhan sehari

• Kebutuhan minimum adalah 0,3 mg/1000 kcal, sedangkan

AKG di Indonesia ialah 0,3-0,4 mg/hari untuk bayi, 1,0

mg/hari untuk orang dewasa dan 1,2 mg/hari untuk wanita

hamil.

Farmakokinetik

• Pada pemberian parenteral, absorbsinya cepat dan

sempurna. Absorbsi per oral maksimum 8-15 mg/hari yang

dicapai dengan pemberian oral sebanyak 40 mg. Dalam satu

hari sebanyak 1 mg tiamin mengalami degradasi di jaringan

tubuh.

Efek samping

• Meskipun jarang, reaksi anafilaktoid dapat terjadi setelah

pemberian IV dosis besar.

Sediaan

• Tiamin HCl (vit B1, aneurin HCl) tersedia dalam bentuk

tablet 5-500 mg, larutan steril 100-200 mg untuk

penggunaan parenteral, dan eliksir 2-25 mg/ml.

• dosis 2-5 mg/hari (pencegahan) dan 5-10 mg tiga kali

sehari (pengobatan)

Indikasi

• Wanita hamil yang kurang gizi

• Penderita emesis gravidarum

Riboflavin (vitamin B2)

Defisiensi

• Gejala sakit tenggorokan dan radang di sudut mulut

(stomatitis angularis), keilosis, glositis, lidah berwarna

merah dan licin.

Kebutuhan sehari

• Minimum 0,3 mg/1000 kcal.

Farmakokinetik

• Pemberian secara oral atau parenteral akan diabsorbsi

dengan baik dan distribusi merata di seluruh jaringan.

Indikasi

• Untuk pencegahan dan terapi defisiensi vitamin B2

yang sering menyertai pellagra atau defisiensi vitamin

B-kompleks lainnya, sehingga riboflavin diberikan

bersama vitamin lainnya.

• Dosis untuk pengobatan adalah 5-10 mg/hari.

Asam Nikotinat (Niasin)

Defisiensi

• Pellagra adalah penyakit defisiensi niasin dengan kelainan

pada kulit, saluran cerna, dan SSP.

Kebutuhan sehari

• Kebutuhan minimal asam nikotinat untuk mencegah pellagra

rata-rata 4,4 mg/1000 kcal, pada dewasa asupan minimal 13

mg.

Farmakokinetik

• Niasin dan niasinamid mudah diabsorbsi. Ekskresinya melalui

urin, sebagian kecil dalam bentuk utuh dan sebagian lainnya

dalam bentuk berbagai metabolitnya.

Sediaan dan posologi

• Tablet niasin mengandung 25-750 mg. Sediaan untuk injeksi

mengandung 50 atau 100 mg niasin/ml. Tablet niasinamid 50-

1000 mg, dan larutan untuk injeksi mengandung 100 mg/ml.

• Untuk pengobatan pellagra pada keadaan akut dianjurkan

dosis oral 50 mg diberikan sampai 10 kali sehari, atau 25 mg

niasin 2-3 kali sehari secara intravena.

Piridoksin (vitamin B6)

Defisiensi

– Kelainan kulit berupa dermatitis seboroik dan peradangan pada

selaput lendir, mulut dan lidah

– Kelainan SSP berupa perangsangan sampai timbulnya kejang

– Gangguan sistem eritropoietik berupa anemia hipokrom mikrositik

Kebutuhan sehari

• Kira-kira 2 mg/100 mg protein.

Farmakokinetik

• Piridoksin, piridoksal dan piridoksamin mudah diabsorbsi melalui saluran

cerna. Ekskresi melalui urin terutama dalam bentuk 4-asam piridoksat

dan piridoksal.

Efek samping

• Dapat menyebabkan neuropati sensorik atau sindrom neuropati dalam

dosis antara 50 mg-2 g per hari untuk jangka panjang.

Sediaan dan indikasi

• Tablet piridoksin HCl 10-100 mg dan sebagai larutan steril 100 mg/ml

piridoksin HCl untuk injeksi.

• Untuk mencegah dan mengobati defisiensi vitamin B6 diberikan bersama

vitamin B lainnya atau sebagai multivitamin untuk pencegahan dan

pengobatan defisiensi vitamin B-kompleks. Indikasi lain untuk mencegah

atau mengobati neuritis perifer oleh obat, misalnya setelah pemberian

obat isoniazid.

Asam pantotenat

Kebutuhan sehari

• Kebutuhan sehari 5-10 mg.

Farmakokinetik

• Pada pemberian oral, absorbsinya baik dan

distribusinya ke seluruh tubuh dengan kadar 2-45

mcg/g. Ekskresi dalam bentuk utuh 70% melalui urin

dan 30% melalui tinja.

Sediaan

• Dalam bentuk Ca-pantotenat 10 atau 30 mg dan

dalam bentuk larutan steril untuk injeksi dengan kadar

50 mg/ml.

Biotin

• Gejala defisiensi biotin :dermatitis, sakit

otot, rasa lemah, anoreksia, anemia

ringan.

• Berfungsi sebagai koenzim pada

berbagai reaksi karboksilasi.

• Jumlah biotin yang diperlukan sehari

berkisar antara 150-300 μg.

Kolin

Fungsinya:

• Sebagai prekursor asetilkolin.

• Dalam metabolisme lemak, kolin berkhasiat lipotropik

(dapat menurunkan kadar lemak dalam hati) dalam

pengobatan penyakit hati seperti sirosis hepatis,

hepatitis.

• Dalam metabolisme intermedier, sebagai donor metil

dalam pembentukan berbagai asam amino esensial.

Kebutuhan

• Kebutuhan tubuh sehari-hari belum dapat ditentukan,

tetapi dalam makanan sehari-hari rata-rata terdapat

500-900 mg.

• Penggunaan per oral cukup aman dengan LD50 200-400 g.

Inositol

• Sudah sejak lama diketahui bahwa penderita

diabetes mengekskresi inositol dalam urine

dengan kadar tinggi. Inositol merupakan

isomer glukosa dan dalam badan mudah

berubah menjadi inositol.

• Gejala defisiensi inositol yang terlihat pada

hewan coba adalah gangguan pertumbuhan,

alopesia dan gangguan laktasi.

 

VITAMIN C (ASAM ASKORBAT)

Defisiensi

• Defisiensi dicegah dengan pemberian sayur-mayur atau buah-buahan segar.

• Bekerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan tertentu merupakan reduktor dan

antioksidan.

• Gejala awal adalah malaise, mudah tersinggung, gangguan emosi, artralgia, hiperkeratosis

folikel rambut, perdarahan hidung dan petekie. Skorbut terlihat bila kadar vitamin C pada

leukosit dan trombosit < 2 mg/dl dan ini terjadi setelah mendapat diet yang tidak

mengandung vitamin C selama 3-5 bulan. Orang tua, alkoholisme, penderita penyakit

menahun sangat peka terhadap timbulnya skorbut.

Farmakokinetik

• Mudah diabsorbsi melalui saluran cerna. Ekskresi melalui urine dalam bentuk utuh dan

bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati ambang rangsang ginjal 1,4

mg%.

Kebutuhan sehari

• AKG vitamin C ialah 35 mg untuk bayi dan meningkat sampai kira-kira 60 mg pada dewasa.

Kebutuhan akan vitamin C meningkat 300-500% pada penyakit infeksi, tuberkulosis, tukak

peptik, penyakit neoplasma, pasca bedah atau trauma, pada hipertiroid, kehamilan dan

laktasi. Pada masa hamil dan laktasi diperlukan tambahan vitamin C 10-25 mg/hari.

Efek samping

• Dosis lebih dari 1 g/hari dapat menyebabkan diare dan dapat meningkatkan bahaya

terbentuknya batu ginjal, karena sebagian vit C dimetabolisme dan diekskresi sebagai

oksalat.

Sediaan dan indikasi

• Dalam bentuk tablet & larutan mengandung 50-1500 mg. Untuk sediaan suntik mengandung

vitamin C 100-500 mg.

• Vitamin C diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan skorbut.

09 November 2009

Vitamin Larut Lemak (Vitamin Bagian 1)

Vitamin dapat dibagi menjadi 2 golongan:

• Larut lemak : vit A, D, E dan K

• Larut air : vit B kompleks dan vit C

Berikut ini kita akan membicarakan terlebih dahulu vitamin yang larut dalam lemak.

VITAMIN A

Sumber

• berasal dari karoten (provitamin A)

• terdapat pada mentega, telur, hati dan daging

• terdapat dalam beberapa bentuk, misalnya retinol (vitamin A1) dan 3-

dehidroretinol (vitamin A2). Asam retinoat (tretinoin, isotretinoin) merupakan hasil

oksidasi group alkohol dari retinol.

Kebutuhan manusia

• wanita 500 RE dan pria 600 RE.

• Dosis karoten yang diperlukan kurang lebih 2 kali dosis

vitamin A.

Farmakokinetik

• diabsorpsi sempurna melalui saluran cerna dan kadar

puncak dalam plasma setelah 4 jam

• Absorpsi berkurang bila diet kurang mengandung

protein, atau pada penyakit infeksi tertentu, dan pada

penyakit hati seperti hepatitis, sirosis hati atau obstruksi

biliaris.

• disimpan di dalam hati sebagai palmitat, dalam jumlah

kecil ditemukan juga di ginjal, adrenal, paru, lemak

intraperitoneal dan retina.

Farmakodinamik

• untuk regenerasi pigmen retina mata dalam proses adaptasi gelap.

• Retinol (vitamin A1) memegang peranan penting pada kesempurnaan fungsi dan

struktur sel epitel, karena retinol berperan dalam diferensiasi sel dan proliferasi

epitel.

• Vitamin A juga diperlukan untuk pertumbuhan tulang, alat reproduksi dan

perkembangan embrio.

Defisiensi

• Terjadi bila :

1. kesanggupan tubuh untuk menyimpan vitamin A terganggu (sirosis hati)

2. terdapat defisiensi protein (transport)

3. absorpsi di usus terganggu

4. asupan vitamin A yang kurang.

• Gejala yang paling dini berupa buta senja. . Defisiensi lebih berat menyebabkan

gangguan pada mata yang berupa xeroftalmia, timbulnya bercak Bitot,

keratomalasia, dan akhirnya kebutaan.

Hipervitaminosis A

• terjadi akibat penggunaan vitamin A lebih

dari 700-3000 IU/kg/hari untuk beberapa

bulan sampai beberapa tahun.

• kerusakan hati pada anak dapat timbul

karena penggunaan vitamin A dengan

dosis yang sesuai AKG untuk orang

dewasa selama beberapa tahun dan

dengan dosis 5 kali AKG selama 7-10

tahun pada orang dewasa.

Indikasi Pengobatan Vitamin A

• untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin A.

• terapi retinol sejumlah 20.000 IU/hari selama 1 atau 2

bulan pada bayi atau anak sehat dengan makanan yang

baik dapat menimbulkan gejala keracunan.

• Gejala defisiensi vitamin A pada anak diberikan secara

suntikan sebanyak 100.000 unit untuk satu kali

pemberian dan dilanjutkan dengan pemberian oral.

Tambahan suntikan 20.000 unit tiap minggu dapat

dianjurkan.

• Pemberian vitamin E bersama dengan vitamin A dapat

meningkatkan efektivitas vitamin A dan mencegah atau

mengurangi kemungkinan terjadinya hipervitaminosis A.

• Vitamin A juga digunakan untuk pengobatan penyakit

kulit tertentu seperti akne, psoriasis, dan iktiosis.

Posologi/Sediaan

• tersedia secara oral, suntikan dan topikal.

• Vitamin A kapsul mengandung 3-15 mg retinol (10.000-

50.000 IU) per kapsul.

• Pada defisiensi berat, dosis pemberian IM pada orang

dewasa dan anak berusia lebih dari 8 tahun: 50.000-

100.000 IU/hari selama 3 hari diikuti dengan 50.000

IU/hari untuk 2 minggu. Pada anak 1-8 tahun diberikan

dosis 5.000-15.000 IU/hari untuk 10 hari dan bayi 5.000-

10.000 IU/hari untuk 10 hari.

• Dosis oral pada orang dewasa dan anak lebih dari 8

tahun ialah 100.000 IU/hari selama 3 hari diikuti dengan

50.000 IU/hari selama 2 minggu, dilanjutkan dengan

10.000-20.000 IU/hari untuk 2 bulan.

 

VITAMIN D

• Berguna untuk mencegah dan mengobati

rakitis (dicegah ataupun diobati dengan

minyak ikan atau dengan sinar matahari

yang cukup).

Kebutuhan sehari

• 400 unit/hari.

Farmakokinetik

• Absorpsi melalui saluran cerna cukup baik.

Vitamin D3 diabsorpsi lebih cepat dan sempurna.

Gangguan fungsi hati, kandung empedu dan

saluran cerna seperti steatore akan

mengganggu absorpsi vitamin D.

• Disimpan dalam bentuk inert di dalam tubuh,

untuk menjadi bentuk aktif harus dimetabolisme

lebih dahulu melalui serangkaian proses

hidroksilasi di ginjal dan hati.

• Ekskresi melalui empedu dan dalam jumlah kecil

ditemukan dalam urine.

Farmakodinamik

• Pengatur homeostatik kalsium plasma.

• Meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat

melalui usus halus.

• Pengaturan kadar kalsium plasma

dipengaruhi juga oleh hormon paratiroid

(HPT) dan kalsitonin.

Defisiensi

• Terjadi penurunan kadar kalsium plasma, selanjutnya

merangsang sekresi HPT yang berakibat meningkatnya

reabsorpsi tulang.

• Pada bayi dan anak mengakibatkan gangguan

pertumbuhan tulang (penyakit rakitis).

• Berkurangnya kalsifikasi menyebabkan deformitas

tulang seperti kifosis, skoliosis, tulang tasbeh pada dada,

kraniotabes pada anak usia dibawah 1 tahun dan genu

varus atau genu valgus pada anak yang sudah dapat

berjalan.

Hipervitaminosis D

• Gejalanya berupa hiperkalsemia,

kalsifikasi ektopik pada jaringan lunak

(ginjal, pembuluh darah, jantung dan

paru), anoreksia, mual, diare, sakit kepala,

hipertensi dan hiperkolesterolemia.

Sediaan dan indikasi

• Tersedia dalam beberapa macam bentuk

sediaan

• Selain untuk pencegahan dan pengobatan

rakitis, vitamin D antara lain digunakan

untuk osteomalasia, hipoparatiroidisme

dan tetani infantil, dan untuk keadaan lain

dengan alasan penggunaan yang belum

atau tidak diketahui misalnya pada

psoriasis, artritis, dan hay fever.

Pada rakitis, dosis 1.000 unit/hari akan mengembalikan

kadar kalsium dan fosfat plasma menjadi normal setelah

±10 hari, sedangkan hasil pemeriksaan radiologik akan

menunjukkan penyembuhan dalam waktu 3 minggu.

• Hipoparatiroidisme diperlukan 50.000-250.000 unit

(dosis penunjang).

• Tambahan vitamin D diperlukan pada masa hamil,

laktasi dan pada orang tua agar asupan vitamin D per

hari 400 IU.

• Pada bayi prematur atau bayi yang mendapat ASI dalam

jumlah yang tidak cukup diperlukan dosis pencegahan

400 IU/hari.

• Bayi yang kemungkinan besar mengalami rakitis

(sindrom malabsorpsi, lahir dari ibu yang mengalami

defisiensi vitamin D) memerlukan sampai 30.000 IU/hari

VITAMIN E

• Terdapat pada telur, susu, daging, buah-buahan,

kacang-kacangan dan sayur-sayuran, misalnya selada

dan bayam.

Kebutuhan sehari

• Asupan 10-30 mg cukup untuk

mempertahankan kadar normal di dalam darah.

Farmakokinetik

• Diabsorpsi baik melalui saluran cerna. Dalam

darah terutama terikat dengan beta-lipoprotein

dan didistribusi ke semua jaringan.

• Kebanyakan diekskresi secara lambat ke dalam

empedu, sedangkan sisanya diekskresi melalui

urine sebagai glukuronida dari asam tokoferonat

atau metabolit lain.

Farmakodinamik

• Sebagai antioksidan, mencegah oksidasi bagian sel yang

penting atau mencegah terbentuknya hasil oksidasi yang

toksik (hasil peroksidasi asam lemak tidak jenuh).

• Defisiensi biasanya lebih sering disebabkan oleh

gangguan absorpsi, misalnya steatore, obstruksi biliaris

dan penyakit pankreas.

• Bayi prematur dengan makanan yang kaya asam lemak

tidak jenuh ganda dan kurang vitamin E akan mengalami

lesi kulit, anemia hemolitik dan udem.

Sediaan dan indikasi

• Terdapat dalam bentuk d atau campuran d dan I

isomer dari tokoferol, a-tokoferol asetat, a-tokoferol

suksinat.

• Sediaan oral (tablet dan kapsul) mengandung 30-

1.000 IU. Suntikan (larutan) mengandung 100 atau

200 IU/ml.

• Indikasi pada keadaan defisiensi yang dapat

terlihat dari kadar serum yang rendah dan atau

peningkatan fragilitas eritrosit terhadap hidrogen

peroksida (pada bayi prematur dengan berat badan

yang rendah, pada penderita-penderita dengan

sindrom malabsorpsi dan steatore, dan penyakit

dengan gangguan absorpsi lemak)

 

VITAMIN K

• Vitamin K alam:

1. vitamin K1 (filokuinon=fitonadion)

Digunakan untuk pengobatan

Terdapat pada kloroplas sayuran berwarna

hijau dan buah-buahan.

2. vitamin K2 (senyawa menakuinon)

Disintesis oleh bakteri usus terutama oleh

bakteri gram-positif.

• Vitamin K sintesis. Vitamin K2

Kebutuhan manusia

• Sintesis vitamin K oleh bakteri usus sekitar

50% dari kebutuhan vitamin K per hari

Farmakokinetik

• Absorpsi melalui usus sangat tergantung dari

kelarutannya.

• Absorpsi filokuinon dan menakuinon berlangsung baik

bila ada garam-garam empedu, sedangkan menadion

dan derivatnya yang larut air dapat diabsorpsi walaupun

tidak ada empedu.

Farmakodinamik

• Berguna untuk meningkatkan biosintesis

beberapa faktor pembekuan darah yaitu

protrombin, faktor VII (prokonvertin),

farktor IX (faktor Christmas) dan faktor X

(faktor Stuart) yang berlangsung di hati.

Defisiensi

• Menyebabkan hipoprotrombinemia dan menurunnya

kadar beberapa faktor pembekuan darah

• Defisiensi vitamin K terjadi karena:

1. Gangguan absorbsi vitamin K

2. Berkurangnya bakteri yang mensintesis

3. Pemakaian antikoagulan

Sediaan dan indikasi

• Tablet fitonadion 5 mg. Emulsi fitonadion

mengandung 2 atau 10 mg/ml(parenteral)

• Tablet menadion 2,5 dan 10 mg. Larutan

menadion dalam minyak yang mengandung 2,

10, dan 25 mg/ml (IM)

• Tablet menadion natrium bisulfit 5 mg. Larutan

menadion natrium bisulfit mengandung 5 dan 10

mg/ml (parenteral)

• Tablet menadiol natrium difosfat 5 mg. Larutan

menadiol natrium difosfat yang mengandung 5

dan 10 mg/ml (parenteral)

Berguna untuk mencegah atau mengatasi perdarahan

akibat defisiensi vitamin K.

• Pada bayi baru lahir hiprotrombinemia terjadi karena

belum adanya bakteri yang mensintesis vitamin K dan

tidak adanya depot vitamin K. Filokuinon merupakan obat

terpilih untuk tindakan pencegahan tersebut dan

diberikan sejumlah 0,5-1 mg IM atau IV segera setelah

bayi dilahirkan.

• Dilakukan juga pada bayi prematur atau bayi aterm yang

dilahirkan dengan bantuan forseps atau ekstraksi vakum,

dan diberikan dengan dosis 2,5 mg untuk 3 hari berturutturut.

• Untuk pengobatan perdarahan pada bayi dapat diberikan

1 mg IM atau IV dan bila perlu dapat diulangi setelah 8

jam. (sumber :Isnaini, Vit-Min.pdf)

06 November 2009

Konsil Kedokteran Indonesia

Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) merupakan badan yang secara tidak langsung memberi perlindungan pada masyarakat terkait kualitas pelayanan yang dilakukan para dokter dan dokter gigi. Untuk memahami bagaimana peran KKI dalam dunia kesehatan Indonesia, berikut petikan wawancara dengan Ketua KKI Prof dr Menaldi Rasmin, SpP(K) FCCP beberapa waktu lalu.

Sebenarnya apakah Konsil Kedokteran Indonesia itu?

KKI sebetulnya merupakan badan regulator yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Praktik Kedokteran Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Dalam hal ini, KKI tentu tidak bekerja sendiri, tetapi bekerja sama dengan para pengandilnya, pemangku kepentingannya, misalnya Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional, Ikatan Dokter Indonesia, Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia, Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan, Asosiasi Rumah Sakit Kedokteran Gigi, Wakil Masyarakat, Kolegium Dokter, dan Kolegium Dokter Gigi juga termasuk di sana.

Siapa sajakah yang termasuk dalam KKI ini?

Pengurus KKI ini terdiri dari 17 orang yang merupakan representasi dari masing-masing lembaga. KKI sendiri merupakan badan independen yang bertanggung jawab langsung ke presiden dalam memberikan masukan ke negara mengenai hal-hal yang menyangkut regulasi profesi dokter dan dokter gigi.

Apa yang dimaksud dengan regulasi profesi?

Regulasi ini termasuk profil dokter Indonesia, cirinya, proses pendidikannya, proses registrasi, pengeluaran izin praktik, sistem pembinaan dokter, dan dokter gigi dalam karier serta perlindungan terhadap masyarakat dari tindakan praktik dokter dan dokter gigi. Oleh sebab itu, KKI terdiri dari konsili kedokteran dan kedokteran gigi sehingga merupakan wadah regulator dalam masing-masing profesi baik dokter dan dokter gigi.

Apakah KKI berpengaruh dalam pengambilan keputusan mengenai globalisasi dokter?

Ya, KKI berpengaruh dalam globalisasi doktek-dokter asing yang akan masuk ke Indonesia dengan melakukan penapisan terhadap dokter asing yang masuk apakah mereka cukup baik untuk menjadi dokter di negara kita. Tapi tidak sendirian, melainkan bersama Ikatan Dokter Indonesia dan Departemen Kesehatan sebagai segitiga medik.

Masalah kesehatan apa sajakah yang ditangani oleh KKI?

Masalah penting dunia kesehatan yang sedang dihadapi KKI mencakup banyak hal termasuk masalah pendidikan dokter dan dokter gigi, sampai masalah perlindungan terhadap mutu layanan praktik kedokteran dan kedokteran gigi yang diperoleh masyarakat. Begitu luasnya masalah tersebut, mulai dari masalah pendidikan, faktor kedokteran, mutu dosen, kualifikasi lulusan, proses belajar mengajar, kurikulum, quality control kurikulum, benchmarking baru yang menyatakan ini sesuai, internship, registrasi, surat izin praktik, pendistribusian dokter, penjaminan keberlangsungan pengetahuan sepanjang hayat dokter dan dokter gigi tersebut, serta perlindungan masyarakat dari kecelakaan medik.

Apakah visi dan misi KKI ini?

KKI pun mempunyai visi dan misi yang sedang dijalankan, yaitu memberikan perlindungan masyarakat antara lain dengan memberikan peningkatan mutu dokter dan dokter gigi.

Dasar Pembentukan KKI :

Undang-undang Praktik Kedokteran Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

Pasal 6

Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai fungsi peraturan, pengesahan, serta pembinaan dokter dan dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteran, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis.

Pasal 7

Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai tugas: Melakukan registrasi dokter dan dokter gigi. Mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi; dan Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga terakit sesuai dengan fungsi masing-masing. Standar pendidikan profesi dikter dan dokter gigi yang disahkan Konsil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan bersama oleh Konsil Kedokteran Indonesia dengan kolegium kedokteran, kolegium kedokteran gigi, asosiasi institusi pendidikan kedokteran gigi, dan asosiasi rumah sakit pendidikan.

Pasal 8

Dalam menjalankan tugas sebagai mana dimaksud Pasal 7 Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai wewenang. Menyetujui dan menolak peermohonan registrasi dokter dan dokter gigi; Menerbitkan dan mencabut surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi; Mengesahkan standar kompetensi doktrer dan dokter gigi; Melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan dokter gigi; Mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi; Melakukan pembinaan bersama terhadap dokter dan dokter gigi mengenai pelaksanaanetika profesi atau perangkatnya karena melanggar ketentuan etika profesi.

Pasal 9

Ketentuan labih lanjut mengenai fungsi dan tugas Konsil Kedokteran Indonesia diatur dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia.

Pasal 10

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi diatur dengan Peraturan Konsil kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi.

Sumber : kompas.com dan Undang-undang Praktik Kedokteran no 29 tahun 2004

02 November 2009

Kandungan Gizi dalam Air Susu Ibu

  image Tak ada susu apapun di dunia ini yang kandungannya bisa menyamai air susu ibu (ASI). Kelengkapan gizi dan nutrisi yang dimilikinya memungkinkan si bayi bisa bertahan hidup, tanpa harus mengasup makanan pendamping lainnya.Air Susu Ibu (ASI) kaya akan berbagai nutrisi penting juga faktor-faktor yang memperkuat imun tubuh yang dibutuhkan bayi untuk bertumbuh dan berkembang.
Pemberian air susu ibu secara eksklusif yang diberikan enam bulan pertama menyusui akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi di masa berikutnya.
Selain memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi, ASI juga akan merangsang pertumbuhan sistem kekebalan tubuh bayi, mengandung komponen anti inflamasi dan antioksidan. Karena itu, dengan memberikan ASI, ibu memberikan yang terbaik untuk kekebalan dan kesehatan si kecil.

Bayi yang mengkonsumsi air susu ibu (ASI) mendapat kandungan "Gangliosida (GA)" lebih banyak dibandingkan bayi yang mengkonsumsi susu biasa.
Nutrisi terbaik untuk bayi adalah ASI karena  dalam ASI terdapat banyak zat gizi yang diperlukan untuk perkembangan otak yang sehat, salah satunya adalah GA. GA dalam ASI berperan untuk pembentukan memori dan fungsi umum otak besar serta sebagai alat konektivitas sel otak bayi
Meskipun begitu, kandungan GA dalam susu biasa sama sekali tidak berbahaya. Dikatakannya hingga saat ini belum ada riset yang menunjukkan efek negatif dari GA yang terkandung dalam susu biasa.
GA sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Ketika lahir, bayi memiliki 100 miliar sel otak yang belum terhubung dan GA diperlukan untuk menghubungkan sel-sel otak tersebut.
Jadi, tak cukup hanya dengan AA dan DHA saja. GA juga diperlukan untuk meningkatkan kecerdasan anak, ucapnya,
Saat ini ibu-ibu muda Indonesia sangat tertarik pada nutrisi untuk perkembangan otak anak. Kini, ada penemuan baru berupa nutrisi GA yang ternyata fungsinya tidak kalah penting dari AA dan DHA.

Salah satu kandungan penting dalam ASI lainnya adalah kolostrum. Zat ini berfungsi melindungi bayi dari berbagai penyakit. Dalam kolostrum terdapat protein, vitamin A, karbohidrat, dan lemak rendah yang berguna bagi bayi di hari-hari pertamanya.

Selain kolostrum, ASI juga mengandung taurin, decosahexanoic acid (DHA), dan arachidonic acid (AA). Ketiga kandungan tersebut sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak bayi.

Kelebihan utama ASI lainnya yang tak dimiliki oleh susu lainnya adalah zat imunologik. ASI mengandung zat antiinfeksi yang bersih dan bebas kontaminasi. Zat imun itu ada padaimmunoglobulin, sekretori, dan laktoferin.
Zat immunoglobulin yang terdapat dalam kolostrum berfungsi mencegah terjangkitnya penyakit pada bayi. Lalu, zatsekretori yang dapat melumpuhkan bakteri patogen e-coli serta berbagai virus pada saluran pencemaan. Sementara laktoferin, sejenis protein, merupakan komponen zat kekebalan yang berfungsi mengikat zat besi di saluran pencemaan.

Meski kandungan gizi dalam ASI-begitu banyak, zat-zat tadi bakal mudah terserap tubuh bayi. Kandungan protein whey memudahkan penyerapan lebih besar dibandingkan susu sapi atau susu formula.

Komposisi gizi yang ada di ASI sebenarnya tak akan berbeda antara ibu yang satu dengan ibu yang lainnya. Tapi, apa yang dikonsumsi oleh sang ibu memang akan memberi pengaruh, baik ke kualitas gizi maupun rasa ASI itu sendiri.

Makanya, ibu yang tengah menyusui sangat disarankan untuk menjaga pola makannya. Artinya, jangan sampai kurang dan harus bergizi. Selain itu, makanan dengan citarasa yang kuat seperti asam atau pedas juga sebaiknya dihindarkan dulu.

Karena, makanan jenis itu akan membuat rasa ASI tidak enak untuk bayi. Meminum banyak air putih dan susu bagi ibu menyusui juga sangat dianjurkan. Selain demi menjaga asupan ASI terhadap bayi, makanan jenis itu sangat berguna untuk menjaga kesehatan sang ibu sendiri.