27 October 2009

Diet Sehat Untuk Jantung Kita

Technorati Tags: ,

image Diet sehat untuk jantung dimulai dengan memberikan perhatian lebih pada apa yang kita makan. Resiko peningkatan Atherosclerosis, yaitu tersumbatnya pembuluh darah arteri yang menyebabkan terjadinya serangan jantung dapat dicegah dan dikurangi. Caranya sangat sederhana yaitu dengan menyantap makanan yang bersahabat buat jantung.

Mengkonsumsi makanan yang sehat adalah cara terbaik untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan beberapa faktor yang menyebabkan serangan jantung. Mengutip anjuran dari Heart-healthy Nutrition Strategy dapat membantu mengurangi LDL kolesterol (kolesterol yang tidak baik), menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kadar gula darah, dan juga mengurangi berat badan.
Pada kenyataannya, penelitian tentang penyakit jantung justru menunjukkan bahwa memberi makanan sehat pada jantung adalah hal terpenting mengurangi resikonya.
Dibawah ini terdapat 9 strategi nutrisi  untuk mengurangi resiko terkena serangan jantung:
1. Perbanyak konsumsi ikan; Ikan merupakan sumber protein dan juga nutrisi lainnya. Ikan juga mengandung asam lemak omega 3, yang sangat membantu mengurangi resiko serangan jantung dan juga penyakit stroke. The American Heart Association  menyarankan untuk mengkonsumsi setidaknya dua kali dalam seminggu lemak omega 3 yang banyak terkandung di dalam ikan, seperti salmon.
2. Perbanyak konsumsi sayuran, buah, gandum utuh, dan juga kacang-kacangan.
3. Memilih lemak kalori lebih bijak; selalu tanamkan hal ini dalam pikiran Anda.
4. Batasi Total Fat grams: Mengkonsumsi sedikit makanan yang mengandung lemak jenuh dan trans fat; contohnya lemak yang terkandung dalam mentega, margarin, dressing salad, gorengan, kulit unggas, makanan manis, fast food dan juga kue-kue manis.
6. Saat Anda mengkonsumsi lemak tambahan, gunakanlah lemak dengan kadar lemak tak jenuh yang tinggi atau lemak tak jenuh ganda; seperti yang terkandung dalam canola, olive (minyak zaitun), minyak sun flower
7.Perbanyak konsumsi berbagai jenis protein; Biasanya mengkonsumsi makanan yang tinggi protein lema kseperti daging dan dairy product adalah makanan yang mampu meningkatkan resiko terserang penyakit jantung. Untuk mengurangi faktor tersebut dapat dengan cara menyeimbangkan makanan yang dimakan seperti ikan, dan sumber protein dari sayuran.
8. Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung arginin yang bersifat mencegah aterosklerosis seperti tomat, kacang (terutama kacang merah dan kacang tanah), wortel, pepaya,jeruk, kurma, apel, brokoli dan kubis
9. Olah raga yang teratur, dan juga nikmati hidup Anda khususnya dengan makanan yang Anda makan dan hiduplah secara sehat. Karena hal ini dapat membuat Anda merasa lebih baik.
Nah, mulailah hidup sehat demi jantung Anda dari sekarang!

Dampak Ekonomi dari Rokok

Pada setiap tayangan iklan rokok kita membaca tulisan yang berisi rokok dapat membahayakan kesehatan paru, jantung serta ibu hamil. Bagi perokok mungkin akan mengatakan “Ini kan diri saya, jadi apa yang terjadi dengan diri saya adalah hak asasi saya. Memang itu hak asasi perokok, tapi apa akibatnya dampak dari merokok?

Menurut sebagian dari temuan utama di dalam Tobacco Atlas baru oleh World Lung Foundation and American Cancer Society berisikan :

Pemakaian tembakau menelan biaya global sebanyak 500 miliar dolar AS per tahun dalam bentuk biaya medis langsung, kehilangan produktifitas dan kerusakan lingkungan hidup.

Tembakau sebagai bahan rokok mengambil tempat potensi produksi makanan di atas lahan pertanian seluas hampir empat juta hektare di planet ini, sama dengan luas perkebunan jeruk atau pisang.


Sebanyak 100 juta orang tewas akibat tembakau pada Abad XX. Rokok bertanggung jawab atas satu dari 10 kematian di seluruh dunia, Perokok meninggal rata-rata 15 tahun lebih dini dibandingkan orang yang tidak merokok.

Penggunaan tembakau akan menewaskan enam juta orang pada 2010 akibat penyakit kanker, jantung, bengkak pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara dan penyakit lain

Tembakau menewaskan sepertiga sampai separuh orang yang merokok.

Risiko kematian akibat kanker paru-paru lebih dari 23 kali lebih besar pada pria yang merokok dibandingkan dengan yang tidak merokok dan 13 kali lebih tinggi pada perempuan yang merokok, katanya.

Pajanan sebagai perokok pasif di tempat kerja menewaskan 200.000 pekerja setiap tahun.

Penggunaan rokok akan menewaskan 250 juta dari seluruh remaja dan anak-anak saat ini. Hampir seperempat pemuda yang merokok mencicipi rokok pertama mereka sebelum usia 10 tahun.

Sebanyak 50 juta anak di China, kebanyakan anak laki, akan meninggal pra dini akibat penyakit yang berkaitan dengan tembakau, katanya.

Siapa yang merokok?

Sebanyak satu miliar pria merokok, 35 persen pria di negara kaya dan 50 persen pria di negara berkembang, kata laporan itu.

Sebanyak 250 juta perempuan merokok setiap hari, katanya, 22 persen di negara maju dan 9 persen perempuan di negara berkembang.

Menurut laporan tersebut, angka perokok di kalangan perempuan stabil atau naik di beberapa negara di Eropa timur, tengah dan selatan.

Hampir 60 persen pria China merokok dan China mengkonsumsi lebih dari 37 persen rokok di dunia, kata laporan itu.

Bahkan banyak tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat pun merokok.

Bagimana dengan di Indonesia?

Cukai rokok secara nasional adalah sebesar Rp 44 triliun. Namun, anggaran kesehatan untuk mengobati masyarakat yang sakit karena rokok mencapai Rp 125 triliun. Jadi sudah saatnya kita mengatakan “Tidak untuk Rokok”

16 October 2009

Usia Muda dapat juga Terserang Stroke

Technorati Tags: ,

Pada umumnya stroke menyerang orang yang berusia lanjut. Tapi ternyata penyakit ini dapat menyerang orang yang berusia muda. Dari hasil studi American Journal of Occupation Therapy tahun 2009 mengatakan bahwa stroke bukan lagi penderitaan bagi orang yang berusia lanjut. Orang yang berada pada usia kerja (usia produktif) makin banyak terserang stroke dibandingkan sebelumnya.
Studi ini dilakukan di RS St. Louis antara 1999 sampai dengan 2008 dengan sampel sebanyak 7740 orang. Didapatkan penderita stroke 45 % berusia di bawah 65 tahun dan 27% di bawah usia 55 tahun. Namun stroke yang didapat pada usia di bawah 65 tahun kebanyakan bersifat ringan. 7 % pasien yang menderita stroke ringan sampai sedang segera diperkenankan pulang dan hanya menjalani rawat jalan. Dari penelitian lanjutan 46 % dari stroke ringan yang menjalani rawat jalan : 42 % mengatakan tidak dapat melakukan pekerjaan, 31 % tidak dapat hidup teratur dan 52 % mengalami masalah konsentrasi.

Stroke merupakan penyakit pada pembuluh darah yang menyuplai darah di otak. Penyebab stroke dapat disebabkan pecahnya pembuluh darah di otak akibat tekanan darah yang terlalu tinggi atau terjadinya sumbatan pembuluh darah di otak. Ada pun faktor risiko terjadinya penyakit stroke antara lain : hipertensi, hiperkolesterolemia, penyakit jantung rematik / kongenital, infeksi endokardium, obesitas (kegemukan), stress, diabetes mellitus, merokok dan lain-lain.
Stroke yang terjadi di Indonesia pada orang yang berusia muda pada umumnya adalah stroke yang disebabkan oleh sumbatan emboli. Biasanya terjadi akibat penyakit jantung rematik atau penyakit jantung congenital yang mengalami infeksi, membentuk vegetasi atau koloni kuman yang jika terlepas menjadi emboli yang nantinya beredar dan dapat menyumbat pembuluh darah dimana-mana, salah satunya pembuluh darah di otak. Emboli juga bisa terjadi akibat perubahan tekanan yang secara mendadak bagi penyelam (embolism) dan proses persalinan yang sulit.

15 October 2009

Pengobatan Hipertensi dengan Mengubah Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup atau terapi non farmakologi merupakan terapi pilihan bagi pasien hipertensi sebelum mendapatkan terapi obat. Perubahan gaya hidup ini sangat berguna dalam mencegah dan mengobati penyakit hipertensi. Perubahan gaya hidup tersebut antara lain :
Penurunan berat badan
Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko penting terjadinya penyakit hipertensi. Penurunan berat badan yang dikombinasi dengan pembatasan asupan garam dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Oleh karena itu semua pasien hipertensi maupun mereka yang memiliki factor risiko hipertensi, disarankan menjaga berat badannya mendekati berat badan optimal atau ideal.
Penghentian/pembatasan konsumsi alcohol
Konsumsi alcohol dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Penurunan konsumsi alcohol dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Peningkatan konsumsi alcohol menimbulkan efek resistensi dari obat-obatan antihipertensi.

Pembatasan asupan garam
Terdapat hubungan antara asupan garam dengan peningkatan tekanan darah. Pembatasan konsumsi garam sebanyak 5 gram sehari dapat mencegah hipertensi , mempermudah pengendalian tekanan darah bagi pasien hipertensi dan mencegah kejadian penyakit kardiovaskular. Pengurangan asupan garam baik secara tunggal atau pun dikombinasi dengan penurunan berat badan dapat menurunkan jekadian hipertensi sampai 20%.
Diet sayur dan buah-buahan
Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan serta produk susu yang rendah lemak, dapat menurunkan tekanan darah. Juga dianjurkan pengurangan konsumsi lemak, daging merah, minuman manis dan mengandung gula.
Aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang kurang seperti kurang gerak banyak menonton TV dapat meningkatkan risiko menderita penyakit kardiovaskular. Aktivitas fisik olahraga seperti jalan cepat, berlari-lari kecil dan berenang, dapat menurunkan tekanan darah. Pada pasien hipertens disarankan untuk melakukan olahraga selama 30 menit setiap hari sesuai dengan kemampuannya atau atas anjuran dokter.
Penghentian Merokok
Penghentian merokok dapat mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular seperti stroke dan infark miokard. Mengkonsumsi satu batang rokok dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah selama 15 menit. Rokok meningkatkan kadar katekolamin dalam plasma yang menstimulasi saraf simpatik hingga terjadi peningkatan denyut jantung.
Menghindari Stres
Stres dapat meningkatkan meningkatkan kerja saraf simpatik yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah. Penyalurann stres yang salah seperti banyak makan snack atau cemilan juga dapat meningkatkan berat badan.

08 October 2009

Pedoman Tata Laksana Penyakit Hipertensi

Dalam menangani penyakit hipertensi, banyak organisasi kesehatan di dunia membuat suatu pedoman dalam tata laksana hipertensi. Pada intinya pedoman-pedoman tersebut berisikan cara mengatasi penyakit hipertensi dengan perubahan gaya hidup atau terapi non farmakologi, obat yang digunakan dalam terapi farmaklogi dan target tekanan darah yang ingin dicapai serta penanganan pada penderita hipertensi dengan keadaan khusus. Berikut ini pedoman tata laksana hipertensi :
1. Pedoman WHO dan International Society of Hypertension Writing Group (ISWG) tahun 2003, berisikan :
  • Pasien hipertensi dengan tekanan darah sistole >= 140 mmhg dan diastole >= 90 mmhg diawali dengan terapi non farmakologi seperti penurunan berat badan bagi penderita yang obese/kegemukan, olahraga yang teratur, mengurangi konsumsi alkohol dan garam, tidak merokok dan mengkonsumsi lebih banyak sayur dan buah.
  • Terapi farmakologi : untuk penderita tanpa komplikasi pengobatan dimulai dengan diuretik tiazid dosis rendah dan untuk penderita dengan komplikasi menggunakan lebih dari satu macam obat hipertensi.


2. Joint National Committee (JNC) berisikan :

  • Perubahan gaya hidup dan terapi obat memberikan manfaat yang berarti bagi pasien hipertensi
  • Target tekanan darah < 140/90 bagi hipertensi tanpa komplikasi dan target tekanan darah < 130/80 bagi hipertensi dengan komplikasi
  • Diuretik tiazid merupakan obat pilihan pertama untuk mencegah komplikasi kardiovaskular.
  • Hipertensi dengan komplikasi pilihan pertama diuretik tiazid tapi juga bisa digunakan penghambat ACE (captopril,lisinopril,ramipril dll), ARB (valsartan, candesartan dll), beta bloker (bisoprolol) dan antagonis kalsium (nifedipin, amlodipin dll) bisa juga dipertimbangkan.
  • Pasien hipertensi dengan kondisi lain yang menyertai seperti gagal ginjal dan lain-lain, obat anti hipertensi disesuaikan dengan kondisinya.
  • Monitoring tekanan darah dilakukan 1 bulan sekali sampai target tercapai dilanjutkan setiap 2 bulan, 3 bulan atau 6 bulan. Semakin jauh dari percapaian target tekanan darah, semakin sering monitoring dilakukan.


3. British Hypertensive Society (BHS)

  • Terapi non farmakologi dilakukan pada pasien hipertensi dan mereka yang keluarganya ada riwayat hipertensi
  • Pengobatan dimulai pada tekanan darah sistole >=140 dan diastole >= 90
  • Target yang ingin dicapai setelah pengobatan, sistol =< 140 dan diastole =< 85
  • obat piliha pertama tiazid atau beta bloker bila tidak ada kontraindikasi.

4. National Heart Lung Blood Institute (NHLBI)

  • Modifikasi gaya hidup sebagai penanganan menyeluruh, dapat dikombinasi dengan terapi obat
  • Menerapkan pola makan DASH (Diet Approach to Stop Hypertension) untuk penderita hipertensi
  • Hipertensi tanpa komplikasi harus dimulai dengan diuretik atau beta bloker
  • Hipertensi dengan penyakit penyerta, pemilihan obat harus berdasarkan masing-masinghambat individu dan berubah dari mono terapi ke terapi kombinasi yang fleksibel

5. European Society of Hypertension (ESH)

  • Fokus diberikan pada paien individual dan risiko kardiovaskularnya.
  • Penderita hipertensi dapat menerima satu atau lebih macam obat selama tujuan terapi tercapai
  • Penatalaksanaan harus difokuskan pada pencapaian target pengobatan kardiovaskular dengan perubahan gaya hidup atau dengan terapi obat
  • Kombinasi obat yang digunakan untuk mencapai target tekanan darah harus ditetapkan secara individual pada masing-masing pasien
  • Penghambat ACE dan ARB tidak boleh digunakan pada kehamilan.

6. UK's NICE

  • Penghambat ACE sebagai lini pertama bagi penderita hipertensi usia < 55 tahun dan antagonis kalsium atau diuretika bagi penderita hipertensi > 55 tahun
  • ARB direkomedasikan jika penghambat ACE tidak dapat ditoleransi
  • Penggunakan beta bloker sebagai lini keempat.

7. PEDOMAN  HIPERTENSI (KONSENSUS PERHIMPUNAN HIPERTENSI INDONESIA)
Hasil konsensus Pedoman Penanganan Hipertensi di Indonesia tahun 2007 berisikan :

  • Penanganan hipertensi ditujukan untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular (termasuk serebrovaskular) serta perkembangan penyakit ginjal dimulai dengan upaya peningkatan kesadaran masyarakat dan perubahan gaya hidup ke arah yang lebih sehat.
  • Penegakan diagnosis hipertensi perlu dilakukan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah minimal 2 kali dengan jarak 1 minggu bila tekanan darah <160/100 mmhg
  • Sebelum bertindak dalam penanganan hipertensi, perlu dipertimbangkan adanya risiko kardiovaskular, kerusakan organ target dan penyakit penyerta. Penanganan dengan obat dilakukan pada penderita dengan banyaknya faktor risiko 3 atau lebih  atau dengan adanya kerusakan organ target,diabetes, penyakit penyerta, di samping perubahan gaya hidup.
  • Penanganan dengan obat dilakukan bila upaya perubahan gaya hidup belum mencapai target tekanan darah (masih >= 140/90 atau >= 130/80 bagi penderita diabetes/ penyakit ginjal kronis).
  • Pemilihan obat didasarkan ada tidaknya indikasi khusus. Bila tidak ada indikasi khusus, obat tergantung pada derajat hipertensi (derajat 1 atau derajat 2 JNC7)


05 October 2009

Penyakit Hipertensi Merusak Organ

images (3) Banyak organ-organ yang rusak dikarenakan tekanan darah yang tinggi (hipertensi). Kerusakan organ-organ dapat dicegah dengan mengobati penyakit hipertensinya hingga mencapai batas normal. Organ-organ tersebut antara lain :
1. Otak
Hipertensi yang tidak ditangani dapat menyebabkan perdarahan mikro (perdarahan yang tidak tampak) dan lesi (kerusakan pada otak) Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan stroke dengan segala akibatnya seperti perburukan fungsi kognitif, sensorik, motorik (mati rasa dan lumpuh) dan sebagainya.Untuk mendeteksinya biasa digunakan CT scan atau MRI.

2. Mata
Hipertensi yang berat dapat menyebabkan perdarahan pada pembuluh darah di sekitar retina yang lama kelamaan dapat menyebabkan penyakit retinopati yang menyebabkan kebutaan. Untuk mengetahui adanya retinopati hipertensif harus dilakukan funduskopi pada penderita hipertensi.

3. Jantung
Hipertensi akan menyebabkan peningkatan tekanan pada ventrikel kiri jantung. Untuk mengkompensasi hal tersebut, jantung melakukan remodeling pembesaran otot jantung ventrikel kiri sehingga terjadilah hipertropi ventrikel kiri.Akan tetapi hal tersebut menyebabkan ruang di ventrikel kiri berkurang sehingga pada akhirnya mengurangi volume darah yang dipompakan jantung ke seluruh tubuh sehingga mengganggu sirkulasi. Untuk mendeteksi adanya hipertropi ventrikel kiri bisa digunakan elektrokardiografi atau yang lebih canggih lagi ekokardiografi.

4. Ginjal
Hipertensi yang lama/berat dapat menyebabkan kerusakan ginjal sehingga fungsi ginjal menurun.Fungsi ginjal yang menurun menyebabkan darah yang disaring menjadi berkurang sehingga jumlah urin (air seni) yang dihasilkan menurun dan zat-zat yang seharusnya dibuang seperti urea menumpuk dalam darah/plasma sehingga lama kelamaan dapat meracuni tubuh.Kerusakan ginjal juga menyebabkan peningkatan albumin dalam urin sehingga dapat menyebabkan kekurangan albumin (albuminemia) yang dapat menyebabkan keluarnya cairan dari pembuluh darah ke jaringan dengan segala manifestasinya seperti ascites (busung air), edema tungkai dan lain-lain. Untuk itu pada pasien hipertensi harus diperiksa fungsi ginjal (serum creatinin, creatinin clearence,protein urin)dan albumin.

5. Pembuluh darah
hipertensi menyebabkan pembuluh darah terutama arteri menjadi kaku dan menambah parah hipertensinya. Untuk mendeteksi adanya gangguan di pembuluh darah, dapat digunakan ultrasonografi/ carvis doppler dan Ankle Brachial Index (ABI)