22 November 2009
Mengenal Penyakit Kaki Gajah
20 November 2009
Makanan untuk Ibu Menyusui
Yang dianjurkan
1. Kembang tahu memiliki kadar protein yang tinggi dapat merangsang ASI sehingga sangat baik bagi ibu hamil dan baru melahirkan. Kembang tahu merupakan lapisan tipis yang terbentuk di permukaan susu kedelai yang dipanaskan. Kembang tahu dipakai sebagai campuran sup ayam, sup buntut, kimlo, capcay, dan bihun goreng.
2. Sayur yang berwarna hijau seperti daun katuk, daun pepaya, bayam, kangkung, buncis, daun singkong. Juga kacang-kacangan seperti kacang hijau. Banyak memakan buah-buahan juga dianjurkan asalkan jangan asam
3. Makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang sebagai sumber energi
4. Sumber protein seperti daging, dan ayam, telur
5. Makanan tambahan seperti susu, keju, suplement calcium, vitamin terutama yang mengandung vit D.
6. Minum yang cukup, dalam sehari dalam keadaan tidak hamil/menyusui dianjurkan minum sebanyak 8 gelas (2 liter). Dalam keadaan menyusui membutuhkan lebih banyak minum air . Indikasi yang mudah Jika kita membutuhkan cairan adalah adanya rasa haus. Lebih baik jika minum sebelum menyusui bayi. Air putih, susu dan jus merupakan pilihan yang baik.
Yang tidak dianjurkan
1. Narkoba, minuman keras, dan rokok selama menyusui harus dihindari karena zat-zat toksik yang terkandung di dalamnya dapat beredar dalam darah ibu yang menyusui dan dapat masuk ke kelenjar susu sehingga bayi dapat terkena zat-zat tersebut.
2. Makanan yang pedas dan asam
3. Menurunkan berat badan selama menyusui, Ini akan mengurangi energi dan kebutuhan nutrisi yang seharusnya didapat oleh bayi anda. Dengan memberikan asi akan terjadi pengurangan komposisi lemak tubuh dari ibu selama ia menyusui, jadi menyusui akan mempercepat mengembalikan berat badan anda seperti sebelum melahirkan. Jika anda menggunakan “diet menu seimbang”, mengurangi lemak dan gula, fisik yang aktif ini akan membantu anda untuk menurunkan berat badan.
18 November 2009
Makanan Untuk Ibu Hamil
1. Mengonsumsi makanan padat nutrisi seperti sayuran dan buah-buahan di masa kehamilan memang sangat penting artinya bagi janin. Bukti penelitian ABIS (All Babies in Southeast Sweden) menunjukkan, kebiasaan para ibu menyantap sayuran menjauhkan bayi mereka dari ancaman penyakit. Riset para ilmuwan di Sahlgrenska Academy Swiss, yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatric Diabetes menyatakan, ibu hamil yang makan sayur setiap hari cenderung memiliki anak yang terbebas dari diabetes tipe 1.
2. Hasil Penelitian SEATON di Universitas Aberdeen, Inggris yang tertuang di American Thoracic Society 2007 International Conference menyebutkan ibu hamil yang mengonsumsi apel dan ikan dapat mengurangi risiko asma atau alergi pada anak dalam kandungannya. Diperkirakan khasiat apel tersebut berasal dari sifatnya yang antioksidan dan kandungan flavonoid-nya yang dominan. Sedangkan khasiat dari ikan diperoleh dari omega-3-nya yang menurut data lain bermanfaat untuk jantung dan asma.
3. Sumber makanan yang kaya akan kalsium seperti susu rendah lemak (skim milk) usahakan meminum susu rendah lemak ini untuk menambah kadar kalsium dan kurang membuat gemuk karena kadar lemaknya yang rendah dibandingkan dengan susu biasa,
Ikan sardin dan keju baik keju tua maupun muda
4. Sumber makanan yang kaya akan protein seperti keju, susu, yogurt, daging berwarna merah (yang tidak berlemak),dan ikan
5. Sumber makanan yang kaya akan vitamin C seperti jambu biji, cabai merah besar (paprika), strawbery dan jeruk. Sumber makanan ini akan membantu pertumbuhan plasenta dan mencegah terjadinya infeksi.
6. Serat dan karbohidrat:
sayuran kaya akan serat, begitu pula biji-bijian selain kaya akan karbohidrat juga kaya akan serat seperti gandum, beras merah, kedelai, kacang merah, kacang panjang , lentil dan kacang polong. Makanan berserat ini akan mencegah munculnya sembelit (susah buang air besar) keluhan umum yang diderita ibu selama kehamilan.Karena itu untuk mencegah terjadinya sembelit banyaklah mengkonsumsi makanan berserat.
7. Vitamin A:
sayuran berwarna hijau dan merah atau kuning seperti brokoli dan tomat atau paprika berwarna kuning.
8. Asam folat, berfungsi sebagai zat pembentuk sel darah merah. Kekurangan zat ini dapat menyebabkan timbulnya anemia megaloblastik dan pada bayi dapat timbul neuro tube defect seperti spina bifida. Folat terutama terdapat dalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada dalam jeruk menghambat kerusakan folat. Bahan yang tidak banyak mengandung folat adalah susu, umbi-umbian, dan buah kecuali jeruk..
9. Zat besi, berfungsi membentuk hemoglobin dalam sel darah merah. Zat ini banyak terdapat pada telur, daging, ikan, tepung, gandum,roti sayuran hijau, hati, bayam, kacang-kacangan, kentang,jagung.
Makanan yang tidak dianjurkan/dihindari :
1. University of Southampton menyarankan semua perempuan yang sedang hamil untuk tidak berlebihan mengonsumsi makanan berlemak. Sebab lemak itu akan membuat anak yang dikandung berisiko mengalami gangguan hati saat memasuki usia dewasa.
2. Jangan makan daging mentah (sushi) atau yang dimasak kurang matang, karena dapat mengandung Toksoplasmosis. Sebuah parasit yang dapat menyebabkan infeksi serius pada janin anda dan juga E.coli yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Bersihkan sayuran anda dengan baik, apalagi untuk salad atau lalapan yang dimakan mentah. Hindari juga kotoran kucing atau bermain-main dengan kucing selama kehamilan karena mengandung toksoplasmosis.
3. Jangan makan daging ayam dan telur yang dimasak kurang matang atau mentah, hindari makan hati ayam/daging yang mungkin sumber dari salmonella, yang dapat menyebabkan diare yang berat pada ibu hamil. Juga diperhatikan piring, alat-alat masakan yang terkena daging ayam mentah ini untuk dicuci.
4. Ikan tuna steak, ikan sea bass, shark, atau ikan-ikan berukuran besar yang diketahui mengandung tingkat mercuri yang tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan saraf jika dimakan dalam jumlah besar. FDA rekomendasi ikan tuna dan ikan ukuran besar ini sebatas 12 ons perminggu
5. Keju lunak seperti brie dan camembert, blueveined cheese juga keju dari susu kambing dan domba, serta jangan minum susu yang tidak di-pasteurisasi. Semua produk ini mempunyai resiko membawa bakteri listeria. Listeria tipe bakteri yang mampu menembus plasenta dan menyebabkan infeksi janin, pada dewasa tidak ada gejala atau seperti flu. Listeria dapat menyebabkan keguguran, kelahiran premature, dan keracunan dalam darah. Sebaiknya hindari makanan jenis ini sampai melahirkan bayi anda.
6. Jangan minum yang mengandung alkohol karena dapat menyebabkan kelainan perkembangan pada janin ada juga problem emosional pada bayi.
7. Minuman yang mengandung cafein seperti kopi, teh sebaiknya dihindari atau dibatasi karena kopi dapat mempengaruhi berat badan rendah pada bayi, keguguran dan juga cafein mengurangi penyerapan zat besi.
Dikutip dari berbagai sumber
13 November 2009
Vitamin Larut Dalam Air (Vitamin Bagian 2)
Defisiensi
• penyakit beri-beri yang gejalanya terutama tampak pada
sistem saraf dan kardiovaskuler.
• Pada sistem saraf :neuritis
• Pada kardiovaskuler :insufisiensi jantung.
• Pada saluran cerna :konstipasi dan nafsu makan
berkurang.
Kebutuhan sehari
• Kebutuhan minimum adalah 0,3 mg/1000 kcal, sedangkan
AKG di Indonesia ialah 0,3-0,4 mg/hari untuk bayi, 1,0
mg/hari untuk orang dewasa dan 1,2 mg/hari untuk wanita
hamil.
Farmakokinetik
• Pada pemberian parenteral, absorbsinya cepat dan
sempurna. Absorbsi per oral maksimum 8-15 mg/hari yang
dicapai dengan pemberian oral sebanyak 40 mg. Dalam satu
hari sebanyak 1 mg tiamin mengalami degradasi di jaringan
tubuh.
Efek samping
• Meskipun jarang, reaksi anafilaktoid dapat terjadi setelah
pemberian IV dosis besar.
Sediaan
• Tiamin HCl (vit B1, aneurin HCl) tersedia dalam bentuk
tablet 5-500 mg, larutan steril 100-200 mg untuk
penggunaan parenteral, dan eliksir 2-25 mg/ml.
• dosis 2-5 mg/hari (pencegahan) dan 5-10 mg tiga kali
sehari (pengobatan)
Indikasi
• Wanita hamil yang kurang gizi
• Penderita emesis gravidarum
Riboflavin (vitamin B2)
Defisiensi
• Gejala sakit tenggorokan dan radang di sudut mulut
(stomatitis angularis), keilosis, glositis, lidah berwarna
merah dan licin.
Kebutuhan sehari
• Minimum 0,3 mg/1000 kcal.
Farmakokinetik
• Pemberian secara oral atau parenteral akan diabsorbsi
dengan baik dan distribusi merata di seluruh jaringan.
Indikasi
• Untuk pencegahan dan terapi defisiensi vitamin B2
yang sering menyertai pellagra atau defisiensi vitamin
B-kompleks lainnya, sehingga riboflavin diberikan
bersama vitamin lainnya.
• Dosis untuk pengobatan adalah 5-10 mg/hari.
Asam Nikotinat (Niasin)
Defisiensi
• Pellagra adalah penyakit defisiensi niasin dengan kelainan
pada kulit, saluran cerna, dan SSP.
Kebutuhan sehari
• Kebutuhan minimal asam nikotinat untuk mencegah pellagra
rata-rata 4,4 mg/1000 kcal, pada dewasa asupan minimal 13
mg.
Farmakokinetik
• Niasin dan niasinamid mudah diabsorbsi. Ekskresinya melalui
urin, sebagian kecil dalam bentuk utuh dan sebagian lainnya
dalam bentuk berbagai metabolitnya.
Sediaan dan posologi
• Tablet niasin mengandung 25-750 mg. Sediaan untuk injeksi
mengandung 50 atau 100 mg niasin/ml. Tablet niasinamid 50-
1000 mg, dan larutan untuk injeksi mengandung 100 mg/ml.
• Untuk pengobatan pellagra pada keadaan akut dianjurkan
dosis oral 50 mg diberikan sampai 10 kali sehari, atau 25 mg
niasin 2-3 kali sehari secara intravena.
Piridoksin (vitamin B6)
Defisiensi
– Kelainan kulit berupa dermatitis seboroik dan peradangan pada
selaput lendir, mulut dan lidah
– Kelainan SSP berupa perangsangan sampai timbulnya kejang
– Gangguan sistem eritropoietik berupa anemia hipokrom mikrositik
Kebutuhan sehari
• Kira-kira 2 mg/100 mg protein.
Farmakokinetik
• Piridoksin, piridoksal dan piridoksamin mudah diabsorbsi melalui saluran
cerna. Ekskresi melalui urin terutama dalam bentuk 4-asam piridoksat
dan piridoksal.
Efek samping
• Dapat menyebabkan neuropati sensorik atau sindrom neuropati dalam
dosis antara 50 mg-2 g per hari untuk jangka panjang.
Sediaan dan indikasi
• Tablet piridoksin HCl 10-100 mg dan sebagai larutan steril 100 mg/ml
piridoksin HCl untuk injeksi.
• Untuk mencegah dan mengobati defisiensi vitamin B6 diberikan bersama
vitamin B lainnya atau sebagai multivitamin untuk pencegahan dan
pengobatan defisiensi vitamin B-kompleks. Indikasi lain untuk mencegah
atau mengobati neuritis perifer oleh obat, misalnya setelah pemberian
obat isoniazid.
Asam pantotenat
Kebutuhan sehari
• Kebutuhan sehari 5-10 mg.
Farmakokinetik
• Pada pemberian oral, absorbsinya baik dan
distribusinya ke seluruh tubuh dengan kadar 2-45
mcg/g. Ekskresi dalam bentuk utuh 70% melalui urin
dan 30% melalui tinja.
Sediaan
• Dalam bentuk Ca-pantotenat 10 atau 30 mg dan
dalam bentuk larutan steril untuk injeksi dengan kadar
50 mg/ml.
Biotin
• Gejala defisiensi biotin :dermatitis, sakit
otot, rasa lemah, anoreksia, anemia
ringan.
• Berfungsi sebagai koenzim pada
berbagai reaksi karboksilasi.
• Jumlah biotin yang diperlukan sehari
berkisar antara 150-300 μg.
Kolin
Fungsinya:
• Sebagai prekursor asetilkolin.
• Dalam metabolisme lemak, kolin berkhasiat lipotropik
(dapat menurunkan kadar lemak dalam hati) dalam
pengobatan penyakit hati seperti sirosis hepatis,
hepatitis.
• Dalam metabolisme intermedier, sebagai donor metil
dalam pembentukan berbagai asam amino esensial.
Kebutuhan
• Kebutuhan tubuh sehari-hari belum dapat ditentukan,
tetapi dalam makanan sehari-hari rata-rata terdapat
500-900 mg.
• Penggunaan per oral cukup aman dengan LD50 200-400 g.
Inositol
• Sudah sejak lama diketahui bahwa penderita
diabetes mengekskresi inositol dalam urine
dengan kadar tinggi. Inositol merupakan
isomer glukosa dan dalam badan mudah
berubah menjadi inositol.
• Gejala defisiensi inositol yang terlihat pada
hewan coba adalah gangguan pertumbuhan,
alopesia dan gangguan laktasi.
VITAMIN C (ASAM ASKORBAT)
Defisiensi
• Defisiensi dicegah dengan pemberian sayur-mayur atau buah-buahan segar.
• Bekerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan tertentu merupakan reduktor dan
antioksidan.
• Gejala awal adalah malaise, mudah tersinggung, gangguan emosi, artralgia, hiperkeratosis
folikel rambut, perdarahan hidung dan petekie. Skorbut terlihat bila kadar vitamin C pada
leukosit dan trombosit < 2 mg/dl dan ini terjadi setelah mendapat diet yang tidak
mengandung vitamin C selama 3-5 bulan. Orang tua, alkoholisme, penderita penyakit
menahun sangat peka terhadap timbulnya skorbut.
Farmakokinetik
• Mudah diabsorbsi melalui saluran cerna. Ekskresi melalui urine dalam bentuk utuh dan
bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati ambang rangsang ginjal 1,4
mg%.
Kebutuhan sehari
• AKG vitamin C ialah 35 mg untuk bayi dan meningkat sampai kira-kira 60 mg pada dewasa.
Kebutuhan akan vitamin C meningkat 300-500% pada penyakit infeksi, tuberkulosis, tukak
peptik, penyakit neoplasma, pasca bedah atau trauma, pada hipertiroid, kehamilan dan
laktasi. Pada masa hamil dan laktasi diperlukan tambahan vitamin C 10-25 mg/hari.
Efek samping
• Dosis lebih dari 1 g/hari dapat menyebabkan diare dan dapat meningkatkan bahaya
terbentuknya batu ginjal, karena sebagian vit C dimetabolisme dan diekskresi sebagai
oksalat.
Sediaan dan indikasi
• Dalam bentuk tablet & larutan mengandung 50-1500 mg. Untuk sediaan suntik mengandung
vitamin C 100-500 mg.
• Vitamin C diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan skorbut.
09 November 2009
Vitamin Larut Lemak (Vitamin Bagian 1)
Vitamin dapat dibagi menjadi 2 golongan:
• Larut lemak : vit A, D, E dan K
• Larut air : vit B kompleks dan vit C
Berikut ini kita akan membicarakan terlebih dahulu vitamin yang larut dalam lemak.
VITAMIN A
Sumber
• berasal dari karoten (provitamin A)
• terdapat pada mentega, telur, hati dan daging
• terdapat dalam beberapa bentuk, misalnya retinol (vitamin A1) dan 3-
dehidroretinol (vitamin A2). Asam retinoat (tretinoin, isotretinoin) merupakan hasil
oksidasi group alkohol dari retinol.
Kebutuhan manusia
• wanita 500 RE dan pria 600 RE.
• Dosis karoten yang diperlukan kurang lebih 2 kali dosis
vitamin A.
Farmakokinetik
• diabsorpsi sempurna melalui saluran cerna dan kadar
puncak dalam plasma setelah 4 jam
• Absorpsi berkurang bila diet kurang mengandung
protein, atau pada penyakit infeksi tertentu, dan pada
penyakit hati seperti hepatitis, sirosis hati atau obstruksi
biliaris.
• disimpan di dalam hati sebagai palmitat, dalam jumlah
kecil ditemukan juga di ginjal, adrenal, paru, lemak
intraperitoneal dan retina.
Farmakodinamik
• untuk regenerasi pigmen retina mata dalam proses adaptasi gelap.
• Retinol (vitamin A1) memegang peranan penting pada kesempurnaan fungsi dan
struktur sel epitel, karena retinol berperan dalam diferensiasi sel dan proliferasi
epitel.
• Vitamin A juga diperlukan untuk pertumbuhan tulang, alat reproduksi dan
perkembangan embrio.
Defisiensi
• Terjadi bila :
1. kesanggupan tubuh untuk menyimpan vitamin A terganggu (sirosis hati)
2. terdapat defisiensi protein (transport)
3. absorpsi di usus terganggu
4. asupan vitamin A yang kurang.
• Gejala yang paling dini berupa buta senja. . Defisiensi lebih berat menyebabkan
gangguan pada mata yang berupa xeroftalmia, timbulnya bercak Bitot,
keratomalasia, dan akhirnya kebutaan.
Hipervitaminosis A
• terjadi akibat penggunaan vitamin A lebih
dari 700-3000 IU/kg/hari untuk beberapa
bulan sampai beberapa tahun.
• kerusakan hati pada anak dapat timbul
karena penggunaan vitamin A dengan
dosis yang sesuai AKG untuk orang
dewasa selama beberapa tahun dan
dengan dosis 5 kali AKG selama 7-10
tahun pada orang dewasa.
Indikasi Pengobatan Vitamin A
• untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin A.
• terapi retinol sejumlah 20.000 IU/hari selama 1 atau 2
bulan pada bayi atau anak sehat dengan makanan yang
baik dapat menimbulkan gejala keracunan.
• Gejala defisiensi vitamin A pada anak diberikan secara
suntikan sebanyak 100.000 unit untuk satu kali
pemberian dan dilanjutkan dengan pemberian oral.
Tambahan suntikan 20.000 unit tiap minggu dapat
dianjurkan.
• Pemberian vitamin E bersama dengan vitamin A dapat
meningkatkan efektivitas vitamin A dan mencegah atau
mengurangi kemungkinan terjadinya hipervitaminosis A.
• Vitamin A juga digunakan untuk pengobatan penyakit
kulit tertentu seperti akne, psoriasis, dan iktiosis.
Posologi/Sediaan
• tersedia secara oral, suntikan dan topikal.
• Vitamin A kapsul mengandung 3-15 mg retinol (10.000-
50.000 IU) per kapsul.
• Pada defisiensi berat, dosis pemberian IM pada orang
dewasa dan anak berusia lebih dari 8 tahun: 50.000-
100.000 IU/hari selama 3 hari diikuti dengan 50.000
IU/hari untuk 2 minggu. Pada anak 1-8 tahun diberikan
dosis 5.000-15.000 IU/hari untuk 10 hari dan bayi 5.000-
10.000 IU/hari untuk 10 hari.
• Dosis oral pada orang dewasa dan anak lebih dari 8
tahun ialah 100.000 IU/hari selama 3 hari diikuti dengan
50.000 IU/hari selama 2 minggu, dilanjutkan dengan
10.000-20.000 IU/hari untuk 2 bulan.
VITAMIN D
• Berguna untuk mencegah dan mengobati
rakitis (dicegah ataupun diobati dengan
minyak ikan atau dengan sinar matahari
yang cukup).
Kebutuhan sehari
• 400 unit/hari.
Farmakokinetik
• Absorpsi melalui saluran cerna cukup baik.
Vitamin D3 diabsorpsi lebih cepat dan sempurna.
Gangguan fungsi hati, kandung empedu dan
saluran cerna seperti steatore akan
mengganggu absorpsi vitamin D.
• Disimpan dalam bentuk inert di dalam tubuh,
untuk menjadi bentuk aktif harus dimetabolisme
lebih dahulu melalui serangkaian proses
hidroksilasi di ginjal dan hati.
• Ekskresi melalui empedu dan dalam jumlah kecil
ditemukan dalam urine.
Farmakodinamik
• Pengatur homeostatik kalsium plasma.
• Meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat
melalui usus halus.
• Pengaturan kadar kalsium plasma
dipengaruhi juga oleh hormon paratiroid
(HPT) dan kalsitonin.
Defisiensi
• Terjadi penurunan kadar kalsium plasma, selanjutnya
merangsang sekresi HPT yang berakibat meningkatnya
reabsorpsi tulang.
• Pada bayi dan anak mengakibatkan gangguan
pertumbuhan tulang (penyakit rakitis).
• Berkurangnya kalsifikasi menyebabkan deformitas
tulang seperti kifosis, skoliosis, tulang tasbeh pada dada,
kraniotabes pada anak usia dibawah 1 tahun dan genu
varus atau genu valgus pada anak yang sudah dapat
berjalan.
Hipervitaminosis D
• Gejalanya berupa hiperkalsemia,
kalsifikasi ektopik pada jaringan lunak
(ginjal, pembuluh darah, jantung dan
paru), anoreksia, mual, diare, sakit kepala,
hipertensi dan hiperkolesterolemia.
Sediaan dan indikasi
• Tersedia dalam beberapa macam bentuk
sediaan
• Selain untuk pencegahan dan pengobatan
rakitis, vitamin D antara lain digunakan
untuk osteomalasia, hipoparatiroidisme
dan tetani infantil, dan untuk keadaan lain
dengan alasan penggunaan yang belum
atau tidak diketahui misalnya pada
psoriasis, artritis, dan hay fever.
Pada rakitis, dosis 1.000 unit/hari akan mengembalikan
kadar kalsium dan fosfat plasma menjadi normal setelah
±10 hari, sedangkan hasil pemeriksaan radiologik akan
menunjukkan penyembuhan dalam waktu 3 minggu.
• Hipoparatiroidisme diperlukan 50.000-250.000 unit
(dosis penunjang).
• Tambahan vitamin D diperlukan pada masa hamil,
laktasi dan pada orang tua agar asupan vitamin D per
hari 400 IU.
• Pada bayi prematur atau bayi yang mendapat ASI dalam
jumlah yang tidak cukup diperlukan dosis pencegahan
400 IU/hari.
• Bayi yang kemungkinan besar mengalami rakitis
(sindrom malabsorpsi, lahir dari ibu yang mengalami
defisiensi vitamin D) memerlukan sampai 30.000 IU/hari
VITAMIN E
• Terdapat pada telur, susu, daging, buah-buahan,
kacang-kacangan dan sayur-sayuran, misalnya selada
dan bayam.
Kebutuhan sehari
• Asupan 10-30 mg cukup untuk
mempertahankan kadar normal di dalam darah.
Farmakokinetik
• Diabsorpsi baik melalui saluran cerna. Dalam
darah terutama terikat dengan beta-lipoprotein
dan didistribusi ke semua jaringan.
• Kebanyakan diekskresi secara lambat ke dalam
empedu, sedangkan sisanya diekskresi melalui
urine sebagai glukuronida dari asam tokoferonat
atau metabolit lain.
Farmakodinamik
• Sebagai antioksidan, mencegah oksidasi bagian sel yang
penting atau mencegah terbentuknya hasil oksidasi yang
toksik (hasil peroksidasi asam lemak tidak jenuh).
• Defisiensi biasanya lebih sering disebabkan oleh
gangguan absorpsi, misalnya steatore, obstruksi biliaris
dan penyakit pankreas.
• Bayi prematur dengan makanan yang kaya asam lemak
tidak jenuh ganda dan kurang vitamin E akan mengalami
lesi kulit, anemia hemolitik dan udem.
Sediaan dan indikasi
• Terdapat dalam bentuk d atau campuran d dan I
isomer dari tokoferol, a-tokoferol asetat, a-tokoferol
suksinat.
• Sediaan oral (tablet dan kapsul) mengandung 30-
1.000 IU. Suntikan (larutan) mengandung 100 atau
200 IU/ml.
• Indikasi pada keadaan defisiensi yang dapat
terlihat dari kadar serum yang rendah dan atau
peningkatan fragilitas eritrosit terhadap hidrogen
peroksida (pada bayi prematur dengan berat badan
yang rendah, pada penderita-penderita dengan
sindrom malabsorpsi dan steatore, dan penyakit
dengan gangguan absorpsi lemak)
VITAMIN K
• Vitamin K alam:
1. vitamin K1 (filokuinon=fitonadion)
Digunakan untuk pengobatan
Terdapat pada kloroplas sayuran berwarna
hijau dan buah-buahan.
2. vitamin K2 (senyawa menakuinon)
Disintesis oleh bakteri usus terutama oleh
bakteri gram-positif.
• Vitamin K sintesis. Vitamin K2
Kebutuhan manusia
• Sintesis vitamin K oleh bakteri usus sekitar
50% dari kebutuhan vitamin K per hari
Farmakokinetik
• Absorpsi melalui usus sangat tergantung dari
kelarutannya.
• Absorpsi filokuinon dan menakuinon berlangsung baik
bila ada garam-garam empedu, sedangkan menadion
dan derivatnya yang larut air dapat diabsorpsi walaupun
tidak ada empedu.
Farmakodinamik
• Berguna untuk meningkatkan biosintesis
beberapa faktor pembekuan darah yaitu
protrombin, faktor VII (prokonvertin),
farktor IX (faktor Christmas) dan faktor X
(faktor Stuart) yang berlangsung di hati.
Defisiensi
• Menyebabkan hipoprotrombinemia dan menurunnya
kadar beberapa faktor pembekuan darah
• Defisiensi vitamin K terjadi karena:
1. Gangguan absorbsi vitamin K
2. Berkurangnya bakteri yang mensintesis
3. Pemakaian antikoagulan
Sediaan dan indikasi
• Tablet fitonadion 5 mg. Emulsi fitonadion
mengandung 2 atau 10 mg/ml(parenteral)
• Tablet menadion 2,5 dan 10 mg. Larutan
menadion dalam minyak yang mengandung 2,
10, dan 25 mg/ml (IM)
• Tablet menadion natrium bisulfit 5 mg. Larutan
menadion natrium bisulfit mengandung 5 dan 10
mg/ml (parenteral)
• Tablet menadiol natrium difosfat 5 mg. Larutan
menadiol natrium difosfat yang mengandung 5
dan 10 mg/ml (parenteral)
Berguna untuk mencegah atau mengatasi perdarahan
akibat defisiensi vitamin K.
• Pada bayi baru lahir hiprotrombinemia terjadi karena
belum adanya bakteri yang mensintesis vitamin K dan
tidak adanya depot vitamin K. Filokuinon merupakan obat
terpilih untuk tindakan pencegahan tersebut dan
diberikan sejumlah 0,5-1 mg IM atau IV segera setelah
bayi dilahirkan.
• Dilakukan juga pada bayi prematur atau bayi aterm yang
dilahirkan dengan bantuan forseps atau ekstraksi vakum,
dan diberikan dengan dosis 2,5 mg untuk 3 hari berturutturut.
• Untuk pengobatan perdarahan pada bayi dapat diberikan
1 mg IM atau IV dan bila perlu dapat diulangi setelah 8
jam. (sumber :Isnaini, Vit-Min.pdf)
06 November 2009
Konsil Kedokteran Indonesia
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) merupakan badan yang secara tidak langsung memberi perlindungan pada masyarakat terkait kualitas pelayanan yang dilakukan para dokter dan dokter gigi. Untuk memahami bagaimana peran KKI dalam dunia kesehatan Indonesia, berikut petikan wawancara dengan Ketua KKI Prof dr Menaldi Rasmin, SpP(K) FCCP beberapa waktu lalu.
Sebenarnya apakah Konsil Kedokteran Indonesia itu?
KKI sebetulnya merupakan badan regulator yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Praktik Kedokteran Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Dalam hal ini, KKI tentu tidak bekerja sendiri, tetapi bekerja sama dengan para pengandilnya, pemangku kepentingannya, misalnya Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional, Ikatan Dokter Indonesia, Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia, Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan, Asosiasi Rumah Sakit Kedokteran Gigi, Wakil Masyarakat, Kolegium Dokter, dan Kolegium Dokter Gigi juga termasuk di sana.
Siapa sajakah yang termasuk dalam KKI ini?
Pengurus KKI ini terdiri dari 17 orang yang merupakan representasi dari masing-masing lembaga. KKI sendiri merupakan badan independen yang bertanggung jawab langsung ke presiden dalam memberikan masukan ke negara mengenai hal-hal yang menyangkut regulasi profesi dokter dan dokter gigi.
Apa yang dimaksud dengan regulasi profesi?
Regulasi ini termasuk profil dokter Indonesia, cirinya, proses pendidikannya, proses registrasi, pengeluaran izin praktik, sistem pembinaan dokter, dan dokter gigi dalam karier serta perlindungan terhadap masyarakat dari tindakan praktik dokter dan dokter gigi. Oleh sebab itu, KKI terdiri dari konsili kedokteran dan kedokteran gigi sehingga merupakan wadah regulator dalam masing-masing profesi baik dokter dan dokter gigi.
Apakah KKI berpengaruh dalam pengambilan keputusan mengenai globalisasi dokter?
Ya, KKI berpengaruh dalam globalisasi doktek-dokter asing yang akan masuk ke Indonesia dengan melakukan penapisan terhadap dokter asing yang masuk apakah mereka cukup baik untuk menjadi dokter di negara kita. Tapi tidak sendirian, melainkan bersama Ikatan Dokter Indonesia dan Departemen Kesehatan sebagai segitiga medik.
Masalah kesehatan apa sajakah yang ditangani oleh KKI?
Masalah penting dunia kesehatan yang sedang dihadapi KKI mencakup banyak hal termasuk masalah pendidikan dokter dan dokter gigi, sampai masalah perlindungan terhadap mutu layanan praktik kedokteran dan kedokteran gigi yang diperoleh masyarakat. Begitu luasnya masalah tersebut, mulai dari masalah pendidikan, faktor kedokteran, mutu dosen, kualifikasi lulusan, proses belajar mengajar, kurikulum, quality control kurikulum, benchmarking baru yang menyatakan ini sesuai, internship, registrasi, surat izin praktik, pendistribusian dokter, penjaminan keberlangsungan pengetahuan sepanjang hayat dokter dan dokter gigi tersebut, serta perlindungan masyarakat dari kecelakaan medik.
Apakah visi dan misi KKI ini?
KKI pun mempunyai visi dan misi yang sedang dijalankan, yaitu memberikan perlindungan masyarakat antara lain dengan memberikan peningkatan mutu dokter dan dokter gigi.
Dasar Pembentukan KKI :
Undang-undang Praktik Kedokteran Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Pasal 6
Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai fungsi peraturan, pengesahan, serta pembinaan dokter dan dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteran, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis.
Pasal 7
Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai tugas: Melakukan registrasi dokter dan dokter gigi. Mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi; dan Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga terakit sesuai dengan fungsi masing-masing. Standar pendidikan profesi dikter dan dokter gigi yang disahkan Konsil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan bersama oleh Konsil Kedokteran Indonesia dengan kolegium kedokteran, kolegium kedokteran gigi, asosiasi institusi pendidikan kedokteran gigi, dan asosiasi rumah sakit pendidikan.
Pasal 8
Dalam menjalankan tugas sebagai mana dimaksud Pasal 7 Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai wewenang. Menyetujui dan menolak peermohonan registrasi dokter dan dokter gigi; Menerbitkan dan mencabut surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi; Mengesahkan standar kompetensi doktrer dan dokter gigi; Melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan dokter gigi; Mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi; Melakukan pembinaan bersama terhadap dokter dan dokter gigi mengenai pelaksanaanetika profesi atau perangkatnya karena melanggar ketentuan etika profesi.
Pasal 9
Ketentuan labih lanjut mengenai fungsi dan tugas Konsil Kedokteran Indonesia diatur dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia.
Pasal 10
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi diatur dengan Peraturan Konsil kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi.
Sumber : kompas.com dan Undang-undang Praktik Kedokteran no 29 tahun 2004
02 November 2009
Kandungan Gizi dalam Air Susu Ibu
Tak ada susu apapun di dunia ini yang kandungannya bisa menyamai air susu ibu (ASI). Kelengkapan gizi dan nutrisi yang dimilikinya memungkinkan si bayi bisa bertahan hidup, tanpa harus mengasup makanan pendamping lainnya.Air Susu Ibu (ASI) kaya akan berbagai nutrisi penting juga faktor-faktor yang memperkuat imun tubuh yang dibutuhkan bayi untuk bertumbuh dan berkembang.
Pemberian air susu ibu secara eksklusif yang diberikan enam bulan pertama menyusui akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi di masa berikutnya.
Selain memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi, ASI juga akan merangsang pertumbuhan sistem kekebalan tubuh bayi, mengandung komponen anti inflamasi dan antioksidan. Karena itu, dengan memberikan ASI, ibu memberikan yang terbaik untuk kekebalan dan kesehatan si kecil.
Bayi yang mengkonsumsi air susu ibu (ASI) mendapat kandungan "Gangliosida (GA)" lebih banyak dibandingkan bayi yang mengkonsumsi susu biasa.
Nutrisi terbaik untuk bayi adalah ASI karena dalam ASI terdapat banyak zat gizi yang diperlukan untuk perkembangan otak yang sehat, salah satunya adalah GA. GA dalam ASI berperan untuk pembentukan memori dan fungsi umum otak besar serta sebagai alat konektivitas sel otak bayi
Meskipun begitu, kandungan GA dalam susu biasa sama sekali tidak berbahaya. Dikatakannya hingga saat ini belum ada riset yang menunjukkan efek negatif dari GA yang terkandung dalam susu biasa.
GA sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Ketika lahir, bayi memiliki 100 miliar sel otak yang belum terhubung dan GA diperlukan untuk menghubungkan sel-sel otak tersebut.
Jadi, tak cukup hanya dengan AA dan DHA saja. GA juga diperlukan untuk meningkatkan kecerdasan anak, ucapnya,
Saat ini ibu-ibu muda Indonesia sangat tertarik pada nutrisi untuk perkembangan otak anak. Kini, ada penemuan baru berupa nutrisi GA yang ternyata fungsinya tidak kalah penting dari AA dan DHA.
Salah satu kandungan penting dalam ASI lainnya adalah kolostrum. Zat ini berfungsi melindungi bayi dari berbagai penyakit. Dalam kolostrum terdapat protein, vitamin A, karbohidrat, dan lemak rendah yang berguna bagi bayi di hari-hari pertamanya.
Selain kolostrum, ASI juga mengandung taurin, decosahexanoic acid (DHA), dan arachidonic acid (AA). Ketiga kandungan tersebut sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak bayi.
Kelebihan utama ASI lainnya yang tak dimiliki oleh susu lainnya adalah zat imunologik. ASI mengandung zat antiinfeksi yang bersih dan bebas kontaminasi. Zat imun itu ada padaimmunoglobulin, sekretori, dan laktoferin.
Zat immunoglobulin yang terdapat dalam kolostrum berfungsi mencegah terjangkitnya penyakit pada bayi. Lalu, zatsekretori yang dapat melumpuhkan bakteri patogen e-coli serta berbagai virus pada saluran pencemaan. Sementara laktoferin, sejenis protein, merupakan komponen zat kekebalan yang berfungsi mengikat zat besi di saluran pencemaan.
Meski kandungan gizi dalam ASI-begitu banyak, zat-zat tadi bakal mudah terserap tubuh bayi. Kandungan protein whey memudahkan penyerapan lebih besar dibandingkan susu sapi atau susu formula.
Komposisi gizi yang ada di ASI sebenarnya tak akan berbeda antara ibu yang satu dengan ibu yang lainnya. Tapi, apa yang dikonsumsi oleh sang ibu memang akan memberi pengaruh, baik ke kualitas gizi maupun rasa ASI itu sendiri.
Makanya, ibu yang tengah menyusui sangat disarankan untuk menjaga pola makannya. Artinya, jangan sampai kurang dan harus bergizi. Selain itu, makanan dengan citarasa yang kuat seperti asam atau pedas juga sebaiknya dihindarkan dulu.
Karena, makanan jenis itu akan membuat rasa ASI tidak enak untuk bayi. Meminum banyak air putih dan susu bagi ibu menyusui juga sangat dianjurkan. Selain demi menjaga asupan ASI terhadap bayi, makanan jenis itu sangat berguna untuk menjaga kesehatan sang ibu sendiri.